Destinasi wisata dekat rumah makin dilirik

id staycation,travel,tiket.com,wisata

Destinasi wisata dekat rumah makin dilirik

Wisatawan menaiki sepeda ganrung saat berwisata di Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6/2020). Wisata alam Gunung Pancar mulai ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Jabodetabek sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di Kabupaten Bogor. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.

Jakarta (ANTARA) - Sebelum wabah corona menghantam industri pariwisata global, para pelancong bebas berkelana ke mana pun mereka mau.

Di tengah ruang gerak yang kini terbatas, perilaku konsumen sontak berubah, tren wisata pun jadi berbeda 180 derajat.

Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, dahulu orang-orang biasa jalan-jalan ke tempat yang jauh, hingga ke luar Indonesia, tapi kini yang terjadi sebaliknya.

"Orang mulai rediscovering destinasi lokal," kata Gaery di Jakarta, Selasa.

Tempat-tempat wisata yang tak terlalu jauh dengan kota besar, seperti lokasi yang bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam berkendara, diprediksi akan menjadi primadona bagi orang-orang yang ingin melepas penat. Ia mencontohkan, kota Bogor jadi salah satu pilihan untuk warga Jakarta yang ingin berlibur atau kota Malang yang dilirik oleh warga Surabaya.

Destinasi wisata yang dulu tak terlalu diperhatikan, kini justru dilirik.

"Di Bogor banyak (tempat) yang belum diomongin, sekarang orang jalan-jalan ketemu tempat bagus, akhirnya jadi happening," lanjut dia.

Gaery memprediksi wisatawan Indonesia akan fokus mengeksplorasi tujuan domestik ketika industri pariwisata kembali pulih.

"Yang dekat sama kota-kota besar, itu yang akan terjadi dan itu yang sudah terjadi," ujar dia, menyebutkan staycation di hotel pun jadi pilihan untuk bersantai.

Ia optimistis industri pariwisata di Indonesia bakal lekas pulih. Gaery mengatakan, tiket.com awalnya memperkirakan transaksi konsumen baru terlihat pada kuartal keempat 2020. Namun perkiraannya meleset.

"Ternyata Juni akhir lumayan, masuk ke Juli, tiap hari naik terus transaksinya. Lumayan menarik walau belum sampai (angka) sebelum COVID-19."

Ia mengungkapkan, pada Juni total pemasukan sudah kembali sekitar 20-25 persen porsi pemasukan telah kembali. Meski jumlahnya masih jauh dari pemasukan sebelum pandemi, ini membuktikan orang-orang semakin berani untuk kembali bergerak ke luar rumah, setidaknya ke tempat wisata domestik.

"Tapi kalau secara keseluruhan, recovery masih butuh waktu," katanya.