BPS: Generasi Z dan milenial dominasi penduduk Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z atau penduduk, yang lahir pada kurun 1997-2012, dan milenial, yang lahir periode 1981-1996.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, yang dilakukan BPS pada Februari-September 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
"Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z sebesar 27,94 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020 di Jakarta, Kamis.
Suhariyanto menjelaskan pengklasifikasian kelompok penduduk itu berdasarkan literatur William H Frey, yang membagi kategori penduduk berdasarkan beberapa generasi.
Dengan rujukan Frey, dari hasil Sensus Penduduk 2020, generasi milenial menjadi kelompok kedua setelah generasi Z, yang jumlahnya mendominasi penduduk Indonesia, yakni 25,87 persen. Disusul, generasi X atau mereka yang lahir antara 1965-1980 dengan populasi sebanyak 21,88 persen.
"Sementara, mereka yang termasuk generasi Baby Boomer atau lahir 1946-1964 seperti saya, jumlahnya semakin berkurang, semakin langka," katanya.
Sensus Penduduk BPS 2020 mencatat jumlah generasi Baby Boomer mencapai 11,56 persen, sementara generasi Pre-Boomer atau lahir sebelum 1945, mencapai 1,87 persen. Sedang, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.
"Pengklasifikasian ini menjadi penting karena setiap generasi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda. Pengklasifikasian ini perlu kita pelajari sehingga komunikasi antargenerasi menjadi lancar dan memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa," katanya.
BPS juga mengolah data pengelompokan usia dengan proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami penurunan, karena adanya penurunan angka kelahiran.
Proporsi penduduk usia muda turun dari 44,12 persen pada tahun 1971 menjadi 23,33 persen pada 2020.
Sebaliknya, kelompok usia produktif atau berumur 15-64 tahun mengalami peningkatan dari 53,39 persen pada 1971 menjadi 70,72 persen pada 2020.
Demikian pula proporsi penduduk berusia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 2,49 persen pada 1971 menjadi 5,95 persen pada 2020.
"Peningkatan penduduk usia lanjut ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan perbaikan pola hidup yang dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah maupun swasta," pungkas Suhariyanto.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, yang dilakukan BPS pada Februari-September 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
"Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z sebesar 27,94 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020 di Jakarta, Kamis.
Suhariyanto menjelaskan pengklasifikasian kelompok penduduk itu berdasarkan literatur William H Frey, yang membagi kategori penduduk berdasarkan beberapa generasi.
Dengan rujukan Frey, dari hasil Sensus Penduduk 2020, generasi milenial menjadi kelompok kedua setelah generasi Z, yang jumlahnya mendominasi penduduk Indonesia, yakni 25,87 persen. Disusul, generasi X atau mereka yang lahir antara 1965-1980 dengan populasi sebanyak 21,88 persen.
"Sementara, mereka yang termasuk generasi Baby Boomer atau lahir 1946-1964 seperti saya, jumlahnya semakin berkurang, semakin langka," katanya.
Sensus Penduduk BPS 2020 mencatat jumlah generasi Baby Boomer mencapai 11,56 persen, sementara generasi Pre-Boomer atau lahir sebelum 1945, mencapai 1,87 persen. Sedang, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.
"Pengklasifikasian ini menjadi penting karena setiap generasi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda. Pengklasifikasian ini perlu kita pelajari sehingga komunikasi antargenerasi menjadi lancar dan memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa," katanya.
BPS juga mengolah data pengelompokan usia dengan proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami penurunan, karena adanya penurunan angka kelahiran.
Proporsi penduduk usia muda turun dari 44,12 persen pada tahun 1971 menjadi 23,33 persen pada 2020.
Sebaliknya, kelompok usia produktif atau berumur 15-64 tahun mengalami peningkatan dari 53,39 persen pada 1971 menjadi 70,72 persen pada 2020.
Demikian pula proporsi penduduk berusia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 2,49 persen pada 1971 menjadi 5,95 persen pada 2020.
"Peningkatan penduduk usia lanjut ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan perbaikan pola hidup yang dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah maupun swasta," pungkas Suhariyanto.