Batam (antarasulteng.com) - Koran berbahasa Inggris The Straits Times masih
menjadi koran dengan oplah tertinggi di Singapura ditengah-tengah
berkembangnya media online sejak diterbitkan pada tahun 1845.
Wakil Pemimpin Redaksi Bidang Politik Zakir Hussain mengungkapkan
rahasia koran tersebut dalam kunjungan peserta Hari Pers Nasional 2015
ke kantor redaksi The Straits Times di Singapura, Minggu.
"The Straits Times bisa bertahan begitu lama karena banyak mengambil langkah semangat berkompetisi," kata Zakir.
Koran yang awalnya fokus pada pemberitaan bidang bisnis itu, lanjut
Zakir, berkembang ke bidang politik, ekonomi, lingkungan hidup, dan
sosial.
The Straits Times juga memperluas jaringannya dengan membangun biro di
negara-negara besar di Asia termasuk Tiongkok, India, dan Malaysia.
"Kami juga membangun redaksi online seiring berkembangnya media online saat
ini meskipun koran masih menjadi andalan," ujar Zakir yang pernah
mewakili biro The Strait Times di Jakarta selama beberapa tahun itu.
"Setelah ada media online dan media sosial, pengaruh terhadap
oplah memang terasa, dan sempat membuat oplah stagnan. Itu selalu ada
efeknya. Namun kami mengikuti perkembangan zaman dengan membangun website dan memperkuatnya lewat tim yang secara aktif menangani website, akun di media sosial, dan berita online," jelas Zakir.
Tidak hanya itu, The Straits Times juga turun ke sekolah mulai dari sekolah dasar hingga tingkat menengah atas.
"Kami ada program di sekolah mulai dari SD sampai SMA. Banyak guru-guru
menggunakan laman koran The Straits Times dalam program pendidikan
terutama belajar menulis dengan bahasa Inggris," kata Zakir.
The Straits Times sebagai koran yang berpengaruh di Singapura akan
merayakan usia ke 70 tahun pada Juli 2015. Menurut Zakir, tantangan
media secara umum akan lebih besar dengan perkembangan media online dan sosial media.
"Tantangannya dengan zaman media elektronik mungkin kompetisi akan cukup
sengit. Tetapi semoga pers bisa memainkan peran dan memberi maklumat
yang tepat. Di Singapura dan Indonesia sudah ada media terkenal yang
mencoba mengikuti perkembangan itu dan semoga media dapat memberi
gambaran lengkap dalam perkembangan harian di kehidupan masyarakat,"
jelas Zakir.
Peserta HPN 2015 melakukan kunjungan ke kantor redaksi surat kabar
dengan oplah terbesar di Singapura The Straits Times yang merupakan
bagian dari Singapore Press Holdings group.
Perusahaan tersebut menguasai industri media di Singapura bahkan
merambah di negara tetangga termasuk Indonesia dengan bisnis di bidang
percetakan, Internet, televisi, radio, propert, 18 koran dalam empat
bahasa, lebih dari 100 majalah, bisnis periklanan, event organizer, dan masih banyak lagi.
"Diharapkan teman-teman pers bisa banyak belajar dan mendapat informasi
pengembangan lebih lanjut dari pers. Secara teknologi, media di
Singapura sangat maju juga dari segi printing dan digital walaupun secara konten pers kita lebih demokratis," kata Ketua Penyelenggara Hari Pers Nasional 2015 Sasongko Tedjo.
"Pers Indonesia lebih maju dari sisi konten dibandingkan di negara ASEAN
bahkan Asia. Konten ini harus dipertahankan tetapi sisi teknologinya
dan manajerialnya ditingkatkan," tambah Sasongko.(skd)