Jakarta (antarasulteng.com) - Wasekjen Golkar pimpinan Aburizal Bakrie, Ali Mochtar Ngabalin diserang oleh seseorang tak dikenal saat mengikuti Rapat Konsolidasi Nasional Partai Golkar bersama Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie di Jakarta, Selasa malam.
Kejadian itu terjadi saat Aburizal Bakrie tengah menyampaikan pidato politik di hadapan ratusan perwakilan DPD Golkar tingkat I dan II. Tiba-tiba saja terdengar suara benda terjatuh dengan sangat keras dari arah belakang ruang acara.
Di sana terlihat Ali Mochtar Ngabalin tengah berhadapan dengan seseorang berkaus hitam dan belakangan diketahui memiliki tato di sekujur tubuhnya.
Melihat Ngabalin tengah berkelahi, kader-kader Golkar yang hadir dalam ruangan ikut membantu Ngabalin, sehingga seseorang penyusup itu menjadi bulan-bulanan kader Golkar dan segera diamankan polisi yang berjaga.
Seusai kejadian Ngabalin mengatakan bahwa dirinya sebelumnya melakukan dialog siaran langsung di stasiun televisi swasta Metro TV bersama politisi Golkar yang merupakan loyalis Agung Laksono, Yorrys Raweyai.
"Dalam dialog itu saya mengalami perdebatan dengan Yorrys, saya katakan Munas Ancol abal-abal, sepertinya dia tersinggung. Dan saat itu dia mengancam akan menemui saya di Hotel Sahid. Ternyata bukan dia yang datang tapi orang suruhannya Yorrys," kata Ngabalin kepada wartawan.
Ngabalin mengatakan, orang yang menyerangnya membawa kayu dan badik. Dia meyakini orang itu merupakan utusan Yorrys, lantaran dalam dialog di Metro TV, Yorrys mengancam akan mendatanginya ke Hotel Sahid.
"Pasti orangnya Yorrys. Kalau dia gentle seharusnya temui saya langsung, ayo berdialog. Bukan suruh orang main tikam, kita kan sudah tua, tidak elok main fisik," kata Ngabalin.
Ngabalin berencana melaporkan peristiwa penyerangan terhadap dirinya itu kepada pihak kepolisian.
Sementara itu hingga saat ini Rapat Konsultasi Nasional Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie masih terus berlangsung.(skd)