Tips Chelsea Olivia atasi anak yang tantrum

id chelsea Olivia,Nastusha Olivia Alinskie,Glenn Alinskie,Miza Afrizal,anak tantrum,parenting

Tips Chelsea Olivia atasi anak yang tantrum

Chelsea Olivia bermain dengan anak pertamanya Nastusha Olivia Alinskie (HO/instagram @chelseaoliviaa)

Dulu Nastusha itu kalau ketemu sepupunya terus sepupu pulang, dia enggak pernah nangis. Sekarang ketemu sepupu atau temannya yang dateng ke rumah dan harus pulang, dia jadi nangis
Jakarta (ANTARA) - Aktris Chelsea Olivia membagikan caranya mengatasi anak pertamanya Nastusha Olivia Alinskie yang tantrum karena tidak ingin berpisah dari temannya.

Hal itu terjadi di tengah pandemi COVID-19 yang menyebabkan anak- anak tidak dapat bersosialisasi atau pun playdate dengan leluasa.

"Dulu Nastusha itu kalau ketemu sepupunya terus sepupu pulang, dia enggak pernah nangis. Sekarang ketemu sepupu atau temannya yang dateng ke rumah dan harus pulang, dia jadi nangis," kata Chelsea dalam talkshow daring yang diselenggarakan Tokopedia, Rabu.

Melihat anaknya yang menangis karena harus ditinggal temannya, awalnya Chelsea dan Glenn Alinskie berpikir hal itu terjadi karena efek pandemi.

Namun dirinya baru mengetahui bahwa sebenarnya di usia 4 tahun, anak- anak sudah mengenal arti pertemanan karena di usia tersebut anak sudah memahami komunikasi dua arah yang baik maupun bentuk timbal balik.

Untuk mengatasi kekecewaan yang dialami anaknya, aktris berusia 28 tahun itu justru memilih memberikan pengertian mengenai perpisahan kepada putri pertamanya.

"Kami kasih pengertian ke dia kalau temannya tidak hilang. Temannya itu pulang untuk istirahat, nanti kalau ada waktu lagi mereka bisa main. Baik di rumahnya atau sebaliknya," kata Chelsea.

Rupanya memberi pengertian itu adalah cara yang tepat bagi orang tua kepada anak- anak di usia 4- 5 tahun ketika tantrum melanda.

Dokter Miza Afrizal dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang Depok bahkan memberikan apresiasi kepada Chelsea karena memilih memberikan pengertian dibanding mengalihkan perhatian anak saat tantrum.

"Jadi pada saat anak kecewa atau pun marah, dia justru harus diberi pengertian yang sebenarnya. Misalnya dia tidak mau pisah sama temannya, ya itu harus dikasih tahu kalau temannya bukan hilang. Itu yang harus dilakukan, bukannya mengalihkan perhatian anak. Justru jika memberi pengalihan dia tidak akan mengerti hal yang terjadi dan justru dapat membuat masalah yang lebih besar," kata Miza.