Jakarta (ANTARA) - Desain airbox yang lebar dari mobil tim Alpine menjadi salah satu inovasi yang menjadi pusat perhatian di tes pramusim Formula 1 di Bahrain.
Meski tidak terlalu kentara setelah peluncuran mobil A521 beberapa waktu lalu, desain unik di bagian buritan yang menutup mesin itu terlihat menabrak pakem bentuk mobil F1 pada umumnya.
Executive director tim Alpine Marcin Budkowski pun buka suara pada sesi jumpa pers pada Sabtu siang.
"Saya sedikit terkejut dengan banyaknya body shaming (perundungan terkait fisik) dari mobil kami," kata Budkowski seperti dikutip laman resmi F1, "bodywork shaming kalau boleh saya bilang."
"Ini adalah pilihan teknis. Kami mendapati bahwa sidepod yang ramping adalah arah yang positif yang bukan hal baru lagi. Jadi kami mengemas ulang dan merelokasi beberapa dari hal-hal yang tebal dari mobil ini dan menempatkanya di belakang saluran udara.
"Jadi, iya, itu membuat bentuk mobil sangat tebal, tapi itu berfungsi bagi kami. Benar ada kompromi dengan pusat gravitasi tapi biasanya performa aero mengalahkan berat dan pusat gravitasi."
Sejauh ini desain tersebut tidak menyebabkan kendala bagi tim Alpine, dengan Esteban Ocon menyelesaikan 128 putaran tanpa masalah dan mencetak waktu tercepat ketiga pada hari pertama tes, Jumat.
Sementara Fernando Alonso menjalankan tugasnya pada hari kedua, dan melahap 58 putaran pada sesi Sabtu pagi.
Alpine, yang merupakan brand baru dari tim Renault, akan mengantisipasi pertarungan ketat di papan tengah ketika mereka tahun lalu finis peringkat lima, di bawah McLaren dan Racing Point.
Karena pandemi, tahun ini Formula 1 menggelar tes pramusim hanya selama tiga hari, dari 12-14 Maret di Bahrain, yang juga akan menjadi tuan rumah seri pembuka pada 28 Maret nanti.
Inovasi tim Alpine menjadi pusat perhatian di tes Bahrain
Saya sedikit terkejut dengan banyaknya body shaming (perundungan terkait fisik) dari mobil kami," kata Budkowski seperti dikutip laman resmi F1