Pengembangan digital jadi kunci seni rupa pemulihan ekonomi

id UOB Painting of the Year 2021, pemulihan sektor seni rupa, pemulihan ekonomi dari sektor seni, Kemenparekraf

Pengembangan digital jadi kunci seni rupa pemulihan ekonomi

Webinar bertajuk "Peran dan Potensi Seni Rupa dalam Ekonomi Kreatif" yang diselenggarakan oleh UOB Indonesia. (ANTARA/HO/UOB Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Joshua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan pengembangan sektor kesenian, utamanya seni rupa, lewat jalur digital dapat mendorong pemulihan ekonomi dari bidang kreatif dengan lebih cepat lagi di masa pandemi COVID-19.

Maka dari itu Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah mendorong para pegiat seni untuk memanfaatkan teknologi digital dan mendigitalisasi karya mereka agar bisa tetap bertahan menggerakkan perputaran roda ekonomi kreatif di masa sulit ini.

“Prioritas pemerintah saat ini untuk industri ekonomi kreatif termasuk seni rupa adalah kembalinya produktifitas para pekerja kreatif, pemilik galeri dan terutama seniman untuk menciptakan kondisi adaptasi digital yang merupakan upaya untuk menemukan beragam inovasi,” kata Joshua dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Selain mengedepankan penggunakan teknologi digital dan mendigitalisasikan karya, Joshua menyebutkan beragam cara lainnya yang dikembangkan oleh Kemenparekraf di antaranya mulai dari patokan untuk berkarya di tengah pandemi menggunakan sistem CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environtment Sustainability) hingga menyiapkan Gerakan Nasional Berupa Bangga Buatan Indonesia.

Gerakan- gerakan itu diharapkan membantu para pegiat seni di negeri sendiri tetap produktif berkarya dengan dukungan masyarakat nasional.

“Berbagai upaya ini adalah semata untuk pemulihan kembalinya ekonomi dalam sektor seni rupa agar bisa diwujudkan” kata Joshua.

Lewat karya-karya para seniman nasional, banyak pesan baik yang bisa disampaikan dengan karya. Karya itu bisa dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Indonesia tapi juga masyarakat secara global.

Astari Rasjid menjadi salah satu seniman Indonesia yang mendukung karya anak bangsa bisa dinikmati mendunia. Ia menyebutkan bahwa seniman merupakan duta informal budaya Indonesia di manca negara.

“Potensi seni di manca negara sangat tergantung bagaimana kita membangun pencitraan dan komunikasi. Kita harus meninggalkan karakter pergaulan lokal, dalam artian mampu menciptakan kemasan yang profesional secara global,” ujarnya.