Mendes PDTT puji program pembangunan Morut di bawah Delis-Djira

id Bupati Morut, Morut, Delis Djira

Mendes PDTT puji program pembangunan Morut di bawah Delis-Djira

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (kanan) dan Bupati Morut Delis J. Hehi usai bertemu di Jakarta, Kamis (3/6) (Antaranews.com/HO-istimewa)

Jakarta (ANTARA) - Bupati Morowali Utara Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS, diterima Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di ruang kerja menteri di Jakarta, Kamis (3/6) siang.

Turut mendampingi Delis dalam pertemuan itu adalah Wakil Ketua II DPRD Morut H. Muhammad Syafri yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Morut.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar tampak sangat antusias saat berdiskusi dan mendengarkan pemaparan Bupati Morut Delis J. Hehi. Bahkan setelah pertemuan, Menteri Abdul Halim Iskandar berkenan memberikan pernyataan lewat video terkait hasil pertemuannya dengan Delis.
 
"Saya lagi bersama Bupati Morut. Beliau melaporkan rencana pembangunan yang bagus luar biasa. Saya yakin dalam kepemimpinan beliau, masyarakat Morowali Utara akan semakin sejahtera," ujar Menteri Halim Iskandar mengawali pernyataannya.

Ia berharap kepada seluruh kepala desa, perangkat desa dan pendamping desa di Morowali Utara untuk melaksanakan pendataan berbasis 'sustainable development goals (SDGs-tujuan pembangunan berkelanjutan), supaya bupati dan wabup lebih tajam dalam memetakan permasalahan dan potensi daerahnya.

Menurut menteri, ada dua kata kunci dalam membangun yakni masalah dan potensi.

"Masalah untuk diselesaikan dan potensi untuk dikembangkan. Kalau dua hal ini sudah ditangani dengan bagus, maka perencanaan pembangunan akan sangat tepat sesuai kebutuhan masyarakat. Dan itu yang diuntungkan adalah masyarakat, ujarnya.

Dalam pemerintahan mereka periode 2020-2024, Bupati dan Wabub Morut Delis-Djira yang dilantik pada 30 April 2021 ini memiliki visi dan misi mewujudkan Morowali Utara yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Salah satu misi yang akan diwujudkan adalah memberdayakan masyarakat berdasarkan potensi masing-masing desa antara lain dengan menggelontorkan dana pemberdayaan sebesar Rp300 juta/desa/tahun, dan masing-masing memperoleh Rp100 juta per tahun untuk kelompok tani, nelayan dan peternak, kelompok pemuda dan kelompok UMKM di desa-desa.

Morut memiliki 122 desa dan tiga kelurahan, tersebar di 10 kecamatan dengan total penduduk sekitar 123 ribu jiwa.