"Adanya kebijakan pemerintah pusat mengenai refocusing anggaran menjadi satu untuk penanganan pandemi COVID-19, menjadi tantangan bagi daerah dalam optimalisasi pemberdayaan sosial," ucap dia di Buol, Jumat.
Bupati Amirudin Rauf mengaku telah menyampaikan hal itu kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini, pekan lalu, di Jakarta, saat ia audiensi dengan Mensos tersebut.
Dalam audiensi itu, ia mengaku menyampaikan kepada Mensos Tri Risma bahwa kebijakan refocusing anggaran oleh pemerintah pusat, menjadi satu tantangan serius yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Buol dalam menjalankan dan mengoptimalkan program pemberdayaan sosial.
"Refocusing anggaran dalam rangka penanganan COVID-19 cukup membuat kesulitan bagi daerah dalam mengatur dan menjalankan program kegiatan yang telah dirancang," ungkap Amirudin Rauf.
Oleh karena itu, sebut dia, tidak ada jalan lain selain berharap kepada kementerian terkait salah satunya Kementerian Sosial untuk mengintervensi langsung program pemberdayaan sosial yang telah direncanakan.
"Upaya untuk meyakinkan pemerintah pusat terhadap keberlangsungan pelaksanaan program penting dilakukan daerah, apalagi yang menyangkut dengan kesejahteraan sosial sangat perlu untuk dilakukan," kata dia.
Ia mengaku bahwa Mensos Tri Rismaharini menyambut baik harapan untuk intervensi program pemberdayaan sosial oleh Kemensos.
Ia mengatakan Kemensos akan memberikan bantuan terhadap program pemberdayaan bagi Kabupaten Buol, melalui program kesejahteraan sosial dengan tetap memanfaatkan kearifan lokal.
"Bantuan pemberdayaan sosial nantinya diharapkan dapat mengubah pola hidup masyarakat, agar lebih mandiri dan berdaya, yang mana akan mengangkat masyarakat kurang mampu dengan harapan kelak mereka bisa mandiri, sehingga status mereka yang sebelumnya berada di garis kemiskinan secara perlahan bisa berubah jadi masyarakat yang mampu secara ekonomi," katanya.
