Pemprov Sulteng kembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial

id Perpustakaan inklusi,Pemprov Sulteng,Rohani Mastura,Pemkab Tolitoli,Sumber daya manusia

Pemprov Sulteng  kembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial

Foto bersama Pejabat Pemprov Sulteng dengan Pemkab Tolitoli foto bersama di sela-sela kegiatan sosialisasi perpustakaan berbasis inklusi di Tolitoli. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mulai mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah itu dengan menyediakan akses kepada warga masyarakat.

"Sebagai bentuk peningkatan layanan untuk kemajuan dan peningkatan kualitas masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Sulteng Bidang Kesra dan Pemerintahan Rohani Mastura, di Palu, Rabu.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah telah mengawali penerapan dan pengembangan perpustakaan inklusi di Kabupaten Tolitoli, yang diharapkan berdampak pada peningkatan animo masyarakat mengakses perpustakaan.

Pemprov Sulteng mengawali hal itu dengan mulai menyosialisasikan indikator perpustakaan inklusi di Tolitoli yang melibatkan kepala desa, pustakawan, dan organisasi perangkat daerah terkait.

"Perpustakaan inklusi bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, sehingga dapat menopang pembangunan kesejahteraan masyarakat," kata Rohani.

Dalam implementasinya Pemprov Sulteng juga menggandeng pihak-pihak terkait, agar layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, dapat dijangkau oleh masyarakat di perdesaan.

Perpustakaan inklusi sosial juga diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah desa, sehingga dapat menopang pembangunan sumber daya generasi muda di pelosok desa.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli mendukung pengembangan perpustakaan berbasis inklusi di daerah tersebut, karena memberikan dampak positif yang besar terhadap pengembangan sumber daya manusia.

Pemkab Tolitoli berharap layanan perpustakaan berbasis inklusi dapat berjalan dengan baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat utamanya generasi muda di daerah tersebut dalam pengembangan kualitas.