Kendari (ANTARA) - Kepolisian dari Direktorat Patroli Airud Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Sulawesi Tenggara mengusut aksi perampokan di kapal atau bajak laut di perairan Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kepala Sub Direktorat Patroli Airud Direktorat Polairud Polda Sultra Kompol Wahyu Adi Waluyo melalui selulernya dari Kendari, Minggu malam mengatakan kejadian aksi bajak laut itu terjadi pada Kamis (6/1).
"Terkait perompakan, kita terima infonya Jumat (7/1) pagi, pagi itu juga anggota sudah turun dan lakukan olah TKP. Untuk selanjutnya sementara masih kita lakukan penyelidikan," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian perompakan terhadap Kapal SPOB Graha 21 di wilayah berlabuh jangkar, Perairan Morosi, Sultra sekitar 1,5 mil laut dari dermaga PT. Virtue Dragon Nickel Industry.
Kronologi kejadian, pada Kamis (6/1) sekira pukul 21: 30 WITA, sebanyak enam orang perompak yang menggunakan penutup wajah (cebo) menaiki SPOB Graha 21 yang tengah berlabuh jangkar di Perairan Morosi, Sultra dengan menggunakan speed boat dengan ciri - ciri warna lambung putih dan mesin tempel pada lambung kiri.
Selanjutnya empat orang perompak naik ke kapal dengan membawa senjata tajam berjenis golok, samurai dan celurit dan dua orang perompak berjaga di speed boat sambil berputar di sekeliling kapal lalu mengamati situasi.
Para perompak kemudian mengumpulkan seluruh anak buah kapal (ABK) berjumlah delapan orang untuk berkumpul di salon ABK kemudian mengikat tangan dengan menggunakan tali plastik yang sudah disiapkan oleh perompak.
Sekira pukul 22.00 WITA para perompak menyuruh 2 orang ABK atas nama Asrul dan Zidan untuk hibob jangkar dan mengancam nakhoda untuk menggerakkan kapal ke arah Pulau Saponda, Sultra.
Selama perjalanan para perompak mencoba untuk menutupi identitas kapal SPOB Graha 21 dengan cara mengecat nama kapal, tanda selar dan tulisan "No Smoking".
Pada hari Jumat 7 Januari 2022, sekira pukul 02:45 WITA, kapal berhenti dan mengapung dan ABK yang disuruh mengemudikan kapal disekap kembali ke salon ABK.
Lalu, sekira pukul 03:15 WITA, ABK merasakan ada kapal yang bersandar di lambung kanan SPOB Graha 21.
Selanjutnya, sekira pukul 03:20 WITA, salah satu perompak membawa satu botol sampel berisi BBM jenis solar yang diduga merupakan muatan milik SPOB Graha 21 dan menunjukkan ke ABK bahwa BBM tersebut tidak laku dijual.
Para perompak kemudian mengambil barang-barang berharga milik kapal dan ABK yakni 12 buah telepon genggam milik ABK, laptop, alat navigasi, tiga buah jam tangan, lima unit pengisi daya telepon genggam, ayam Thailand dan uang tunai senilai Rp2 juta.
Sekira pukul 04.00 WITA, ABK SPOB Graha 21 baru mengetahui para perompak sudah meninggalkan kapal. Kemudian nakhoda kapal mengarahkan kapal menuju Perairan Morosi dan berlabuh jangkar kembali.
Setelah berlabuh jangkar, sekira pukul 07.00 WITA, Nahkoda SPOB Graha 21 menghubungi ABK KP. BEO - 5013 atas nama BRIG Fajar untuk melaporkan kejadian tersebut.
Terkit kasus ini, kepolisian dari Direktorat Patroli Airud Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Sulawesi Tenggara telah melakukan olah TKP untuk mengejar para pelaku.
Berita Terkait
Aliansi masyarakat desak Kejati Sulteng usut dugaan korupsi MTQ di Banggai
Senin, 19 Agustus 2024 18:44 Wib
Komnas HAM minta APH usut kasus peretasan PDNS 2
Rabu, 3 Juli 2024 13:30 Wib
Kompolnas: Perlu fakta usut kasus siswa SMP tewas di Padang
Kamis, 27 Juni 2024 8:01 Wib
Jubir Kemlu: Polisi masih usut insiden penusukan dosen AS di China
Rabu, 12 Juni 2024 9:24 Wib
Polri usut pembuat KTP palsu buronan Thailand
Senin, 3 Juni 2024 9:18 Wib
Bareskrim usut laporan pengemudi arogan mengaku adik jenderal
Kamis, 18 April 2024 9:34 Wib
Ahmad Yani minta pemerintah usut surat suara tercoblos di Malaysia
Jumat, 9 Februari 2024 18:44 Wib
Polisi usut kasus kecelakaan bus siswa SMAN Sidoarjo di Tol Ngawi
Jumat, 19 Januari 2024 15:44 Wib