Warga Donggala Utara Hadang Bupati

id Donggala Utara

Warga Donggala Utara Hadang Bupati

Salah satu bentuk protes masyarakat Donggala Utara terhadap pemerintah daerah adalah menolak kehadiran Bupati Donggala Kasman Lassa. (fb)

Moh Yasin : "Karena sudah jengkel masyarakat akhirnya melampiaskan kemarahannya dengan cara seperti itu (menghadang bupati),"

Palu (antarasulteng.com) - Warga Donggala Utara, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengamuk dengan melempari mobil rombongan bupati setempat, wakil gubernur dan rombongan pejabat Kementerian Kesehatan saat berkunjung ke Tambu untuk meresmikan rumah sakit pratama di wilayah itu, Selasa.

Ratusan warga terdiri dari ibu-ibu, orang tua dan anak muda turun ke jalan raya menghadang iring-iringan kendaraan rombongan yang hendak meresmikan penggunaan rumah sakit tersebut. Iring-iringan kendaraan tersebut dilempari batu dan gelas minuman mineral.

Masyarakat menolak kehadiran Bupati Donggala Kasman Lassa karena tidak menyetujui pembentukan Donggala Utara padahal daerah tersebut sangat jauh aksesnya ke ibukota Donggala dengan dan diantarai ibukota provinsi, Kota Palu.

Ketua Forum Pemekaran Donggala Utara Hamdjan Landolo yang dihubungi dari Palu, Selasa malam, mengatakan warga akhirnya meloloskan romboongan ke Palu setelah aparat kepolisian memberikan jaminan dalam waktu dekat akan memediasi pertemuan warga dengan Bupati Donggala.

"Tapi masyarakat sudah marah. Mereka melempar mobil pejabat. Untung tidak ada yang dirusak atau dibakar karena kita dibantu aparat langsung menenangkan masyarakat," katanya.

Hal yang sama dikemukakan Koordinator Aksi Moh Yasin. Dia mengatakan warga marah karena selama ini bupati Donggala tidak merestui pemekaran Donggala Utara.

"Setelah selesai acara, rombongan langsung dijemput dengan lemparan batu. Massa hendak melempari bupati, tetapi justru terkena rombongan dari Kementerian Kesehatan," kata Yasin.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan di Bandara Mutiara Palu mengatakan warga salah sasaran sehingga kendaraan rombongan mereka terkena lemparan batu.

"Mungkin mereka mengira mobil Pak Dirjen itu mobil Bupati Donggala," kata pejabat tersebut usai menghadiri pertemuan Menteri Kesehatan Nyla Farid Muluk bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di Bandara Mutiara Palu, Selasa sore.

Pejabat itu mengatakan rombongan dari Kementerian Kesehatan kaget setelah melihat ratusan kerumunan massa yang menghadang bupati mereka.

Rombongan Kementerian Kesehatan tersebut berkunjung ke Tambu, calon ibu kota Donggala Utara untuk meresmikan rumah sakit Pratama yang pembangunannnya dibiayai oleh APBN 2015.

Peresmian tersebut dihadiri juga oleh Bupati Donggala Kasman Lassa.

Koordinator pengunjuk rasa Moh Yasin mengatakan masyarakat di wilayah Donggala Utara sudah lama menantikan kehadiran Kasman Lassa karena selama ini tidak menyetujui usulan pembentukan daerah otonom baru Donggala Utara berpisah dengan Donggala.

"Karena sudah jengkel masyarakat akhirnya melampiaskan kemarahannya dengan cara seperti itu (menghadang bupati)," katanya.

Yasin mengatakan Wakil Polres Donggala akan memediasi masyarakat dengan Bupati Donggala sehingga bupati dapat menyetujui usulan pembentukan Donggala Utara dengan menandatangani satu surat keputusan.

Yasin mengatakan masyarakat melalui Forum Pemekaran Donggala Utara sudah tiga tahun terakhir berjuang keras agar rencana pembentukan daerah tersebut segera terwujud, tetapi tidak disetujui oleh Bupati Donggala Kasman Lassa.

Padahal kata Yasin, Bupati sebelumnya Habir Ponulele sudah mengeluarkan rekomendasi bahkan memberikan dukungan APBD untuk studi kelayakan calon Kabupaten Donggala Utara tersebut.

"Tapi justru Bupati Kasman Lassa terkesan menghalang-halangi," katanya.***