Pemkab Bangkep imbau masyarakat waspadai dampak cuaca ekstrem

id Pemkab Bangkep,Cuaca ekstrem,Bupati Bangkep,Ihsan Basir,Pengurangam Risiko Bencana

Pemkab Bangkep  imbau masyarakat waspadai dampak cuaca ekstrem

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir saat panen rumput laut di Banggai Kepulauan. (ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Bangkep)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat di daerah itu agar mewaspadai dampak cuaca ekstrem sebagai upaya minimalisasi potensi yang kemungkinan menimbulkan bencana.

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Rabu, mengatakan Pemkab Bangkep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengedukasi masyarakat mengenai informasi perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

"Informasi perkembangan cuaca dan potensi cuaca ekstrem yang bersumber dari BMKG, ditindaklanjuti oleh BPBD kemudian didistribusikan ke masyarakat melalui berbagai sistem informasi dan komunikasi," ucap Ihsan Basir terkait pembangunan kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem diprakirakan masih akan melanda wilayah Tanah Air dalam kurun sepekan ke depan atau sampai Sabtu (15/10).

Ihsan meminta kepada camat dan kepala desa/lurah untuk mengimbau masyarakat di masing - masing wilayah kerja, untuk memperhatikan informasi perkembangan cuaca, serta potensi cuaca ekstrem/cuaca buruk.

Karena, sebut dia, perubahan iklim hidrometeorologi biasanya berpotensi menimbulkan angin kencang, gelombang pasang, hujan deras, yang kemudian dapat menimbulkan potensi bencana abrasi, puting beliung, tanah longsor, dan banjir bandang.

"Maka antisipasi - antisipasi terhadap potensi kemungkinan terjadinya bencana tersebut dilakukan, mulai dari literasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai informasi prakiraan cuaca," ujar dia.

Ia mengakui bahwa, keterbatasan sarana dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pemkab Bangkep terkait penanggulangan bencana, menjadi satu tantangan.

Oleh karena itu, sebut dia, perlu ada evaluasi mulai dari kebijakan penanggulangan dan pengurangan risiko bencana, pemenuhan infrastruktur, peralatan, sumber daya manusia, serta manajemen.

"Evaluasi perlu dilakukan, karena penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan penyelamatan nyawa manusia," kata Ihsan.