We Project Band dukung BNPT dan FKPT cegah radikalisme melalui musik

id Bnpt,We project band,Fkpt sulteng,Wandhe podung,Radikalisme

We Project Band dukung BNPT dan FKPT cegah radikalisme melalui musik

Kepala Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional Di Luar Negeri BNPT Nandya Fajar Aditya menyerahkan piagam kepada We Project Band atas perolehan nominasi satu Festival Asik Bang, di Palu, Jumat (21/7/2023). ANTARA/Muhammad Hajiji

Palu (ANTARA) - We Project Band mendukung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulteng mencegah penyebaran faham intoleransi, radikalisme dan terorisme di provinsi tersebut.

"Tentu We Project Band siap mendukung upaya pencegahan radikalisme lewat penyebaran pesan-pesan humanis dan toleransi melalui musik," kata Personel We Project Banda Lasjan Iswandi, di Palu, Jumat.

BNPT dan FKPT Sulawesi Tengah menggelar Festival Musik bertajuk Asik Bang 2023 sebagai salah satu pendekatan lunak dalam upaya pencegahan tumbuh dan berkembangnya faham intoleransi dan radikalisme di kalangan pemuda.

Festival Asik Bang merupakan program nasional yang diselenggarakan oleh BNPT melibatkan seluruh FKPT di Tanah Air.

Di Sulteng, Festival Asik Bang 2023 digelar di Kota Palu, Jumat (21/7), diikuti delapan band, serta para pegiat seni dan musik dari Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Pada ajang itu, We Project Band meraih nominasi satu festival musik bertajuk "Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) Sulawesi Tengah,
sekaligus menjadi perwakilan provinsi ke tingkat nasional.

We Project Band yang beranggotakan Lasjan Iswandi dan Nunung siap menebarkan pesan-pesan kedamaian, untuk menumbuhkan optimisme pemuda dalam merawat kemajemukan dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
 
Wandhe sapaan akrab Lasjan Iswandi mengemukakan musik telah menjadi gaya hidup manusia. Dengan demikian, manusia termasuk komponen pemuda tidak dapat dipisahkan dengan musik.
 
"Oleh karena itu, pendekatan pencegahan intoleransi dan radikalisme melalui musik, menjadi langkah tepat yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda," sebutnya.
 
Terkait hal itu Ketua FKPT Sulteng Muhd Nur Sangadji mengemukakan salah satu kegiatan lunak yang dilaksanakan oleh BNPT melalui FKPT Sulteng yaitu pengembangan dan pelestarian kearifan lokal di masing-masing daerah guna mencegah radikalisme.
 
"Dan salah satu komponen kearifan lokal tersebut ialah seni dan budaya," ujarnya.
 
Dia menyebut para pegiat seni dan musik dapat mengemas budaya dan kearifan lokal sesuai kapasitasnya, untuk mencegah radikalisme.
 
"Maka BNPT dan FKPT mengembangkan talenta para pemuda, para pegiat seni dan musik untuk bersama-sama mencegah radikalisme melalui musik," ungkapnya.
 
Kepala Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional Di Luar Negeri BNPT Nandya Fajar Aditya mengemukakan kalangan pemuda sebagai salah satu komponen masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya ekstremisme dan terorisme.
 
Berdasarkan data BPS tahun 2021 kelompok pemuda usia 19 - 24 tahun hampir seperempat dari total penduduk Indonesia yaitu sekitar 23,90 persen atau 64,92 juta.
 
Menurut BNPT kelompok pemuda cenderung menjadi salah satu komponen sasaran penyebaran faham intoleransi, radikalisme dan terorisme. Hal ini dibuktikan dengan banyak kasus aksi terorisme yang melibatkan komponen pemuda baik sebagai eksekutor lapangan maupun simpatisan.