Warga Lembantongoa Kabupaten Sigi mengungsi di tempat terbuka pascagempa
Palu (ANTARA) -
Warga Desa Lembantongoa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hingga Pukul 19:00 Wita mengungsi di lapangan terbuka pascagempa bermagnitudo 5,3 yang berpusat di kabupaten itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap gempa susulan.
"Situasi terkini, warga berada di pelataran rumah masing-masing dan ada juga yang mendirikan tenda pengungsian di lapangan sepak bola," kata Kepala Desa Lembantongoa Arman dihubungi dari Palu, Minggu.
Ia mengemukakan, saat ini kondisi di Lembantongoa terjadi pemadaman listrik, dan warga mengutamakan anak-anak dan masyarakat lanjut usia (lansia) diungsikan ke tenda pengungsian.
Dilaporkan, jalur penghubung antar desa di kilometer 4 Desa Lembantongoa terputus akibat dampak guncangan gempa, selain itu dari pendataan dampak yang dilakukan kepala desa setempat sekitar 28 rumah rusak, dan sembilan rumah mengalami rusak berat.
"Tidak menutup kemungkinan masih ada rumah warga yang rusak, karena hingga malam ini, guncangan masih dirasakan warga," ujarnya.
Menurut hasil pemantauan dilakukan BMKG gempa susulan di Sigi hingga malam ini terjadi 25 kali gempa susulan dengan magnitudo bervariasi.
"Gempa susulan yang kuat dirasakan hingga petang ini magnitudo 5,3, kemudian 4,8 dan 2,4 pada Pukul 19:17 WITA," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty.
BMKG juga mencatat gempa terjadi di Kabupaten Parigi Moutong magnitudo 5,2 pada Minggu (red) berpusat di Torue, Kecamatan Torue dengan episntrum gempa dangkal kedalaman 10 kilometer.
BMKG mengimbau warga tetap waspada, dan sebelum kembali ke dalam rumah pastikan bangunan tidak mengalami retak ditimbulkan.
"Tetap waspada terhadap gempa susulan. Masyarakat jangan terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kami selalu memperbaharui informasi mengenai gempa, sebaiknya peroleh informasi dari BMKG atau Pemerintah Daerah (Pemda) setempat," katanya.