Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto, mengemukakan hal itu saat membedah visi dan misi pasangan calon (paslon) tersebut untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
"Yang kami maksud dengan Indonesia unggul adalah unggul dalam artian kompetitif, lebih dari negara lain. Tidak sekadar maju, tetapi relatif lebih unggul dari negara lain," kata Heru dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pasangan Ganjar-Mahfud mengusung visi Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari. Visi tersebut diterjemahkan dalam delapan misi gerak cepat yang terdiri atas 114 program.
Gerak cepat, kata dia, terkait dengan waktu Indonesia yang tersisa 13 tahun lagi dalam memanfaatkan bonus demografi untuk kemajuan bangsa.
Menurut dia, tidak ada pilihan lain, kecuali bergerak dengan cepat agar bisa memanfaatkan kesempatan yang datang hanya dalam satu kali dalam siklus kehidupan bangsa dan negara.
Heru mengemukakan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan menggunakan pendekatan baru dalam pembangunan bangsa. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia harus melihat lautan tidak sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bagi seluruh kepulauan yang ada di Indonesia.
"Dengan demikian, seluruh sumber daya di kepulauan dan lautan itu jadi sumber daya untuk kemajuan bangsa dan negara kita," ujar Heru.
Adil dan lestari, lanjut dia, adalah tujuan bagi bangsa ini untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera dalam lingkungan yang berkelanjutan dan lestari.
Dari delapan misi, dua misi pertama pasangan Ganjar-Mahfud praktis fokus pada sumber daya manusia. Dalam hal ini, kata dia, bagaimana membangun manusia Indonesia yang unggul, sehat, cerdas, terampil, berkeperibadian, dan produktif, kemudian pembangunan manusia melalui penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi.
Misi ketiga, keempat, kelima, dan keenam, pasangan Ganjar-Mahfud bicara bagaimana manusia unggul bisa menggerakkan perekonomian di Indonesia. Ekonomi yang ingin Ganjar-Mahfud bangun adalah ekonomi berbasis nilai tambah dengan pertumbuhan ekonomi merata di Indonesia.
"Digitalisasi harus dimanfaatkan tidak hanya di sektor konsumsi, tetapi juga produksi," ujar Heru.
Misi ketujuh dan kedelapan Ganjar-Mahfud, kata Heru, bagaimana bisa menciptakan birokrasi yang sehat, penegakan hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
"Yang terpenting menciptakan demokrasi substantif, menempatkan Indonesia dalam kancah pergaulan global secara sehat dan berdaya saing," pungkas Heru.