Pemprov Sulteng tempuh dua pendekatan minimalisasi kekeringan

id Perubahan Iklim,Pemprov Sulteng,Ridha Saleh,Kemarau Sulteng,El Nino

Pemprov Sulteng tempuh dua pendekatan minimalisasi kekeringan

Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menempuh dua pendekatan untuk minimalisasi kemarau yang berdampak pada kekeringan lahan,  sebagai upaya pengurangan risiko atas terjadinya perubahan iklim.

"Saat saya berdiskusi dengan bapak Gubernur Sulteng mengenai kondisi perubahan iklim ini, beliau menyatakan menempuh dua pendekatan yaitu pendekatan material dan spiritual," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat.

Pendekatan material, ujar Ridha Saleh, dilakukan oleh Pemprov Sulteng melalui hujan buatan, yang dalam teknisnya melibatkan beberapa instansi, pemerintah daerah dan stakeholder mitra pemerintah.

Hujan buatan diprioritaskan pada wilayah - wilayah yang rawan dan terdampak kekeringan yang ada di Sulawesi Tengah. Pendekatan ini dilakukan, agar wilayah - wilayah yang rawan dan terdampak kekeringan, tidak mengalami risiko yang parah. 

Ia mengakui bahwa berdasarkan data Pemprov Sulteng terdapat beberapa desa di Sulteng khususnya di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami kekeringan akibat dari perubahan iklim.

"Intervensi ini dilakukan secara kerja sama yang melibatkan Pemprov Sulteng, pemerintah kabupaten dan stakeholder terkait," ungkapnya.

Selain pendekatan material tersebut, kata Ridha Saleh, Pemprov Sulteng juga menempuh pendekatan spiritual yaitu gerakan sholat minta hujan satu juta umat, yang dalam teknisnya melibatkan Majelis Ulama Indonesia tingkat provinsi dan kabupaten se-Sulteng. 

Sholat istisqa ini telah dilaksanakan serentak pada hari Selasa tanggal 7 November 2023. Untuk tingkat provinsi, dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama dihadiri oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Ketua MUI Sulteng Habib Ali Bin Muhammad Aljufri.

Ridha Saleh mengatakan bahwa, dua pendekatan yang ditempuh oleh Pemprov Sulteng saat ini, merupakan pendekatan jangka pendek. 

"Untuk pendekatan dan penanganan jangka panjang, saat ini sedang dibahas lebih detail oleh Pemprov Sulteng, terkait dengan pelestarian lingkungan dan pencegahan terjadinya perubahan fungsi lahan dan hutan," ucapnya.

Sebelumnya Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di sela - sela sholat istisqa di UIN Datokarama, menyampaikan bahwa Pemprov Sulteng akan melaksanakan hujan buatan sebagai upaya minimalisasi dampak kekeringan.

Gubernur juga menyampaikan bahwa, Sulteng berdasarkan data Pemerintah Pusat bahwa termasuk sebagai satu provinsi di Indonesia yang tidak terlalu parah terdampak El Nino.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengikuti shalat istisqa di UIN Datokarama (ANTARA/HO-Kiswanto)