Blitar (ANTARA) - Seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur, bernama Khomsatun membuat sabun yang berbahan baku alami termasuk rempah-rempah yang baik untuk kesehatan kulit.
Khomsatun mengemukakan usahanya ini sudah digeluti sejak 2020. Usahanya ini terinspirasi dari banyaknya bahan baku alam yang bisa dimanfaatkan. Apalagi untuk tubuh, sehingga ia memutuskan membuat sabun.
"Ini awalnya dari keprihatinan saya sendiri. Sebagai pegiat alam, merasa tidak punya kontribusi dengan alam. Jadi, saya mulai dari diri sendiri, memakai produk sabun alami ini," katanya di Blitar, Minggu.
Ia mengatakan, sabun yang dibuatnya ini bahan bakunya dari alam, sehingga dipastikan limbah yang dibuat saat pengolahan sabun ini juga aman. Bahkan, limbah bisa terurai dengan tanah.
Untuk bahan-bahannya, ia mengatakan dari beragam bunga seperti kenanga, kemudian kopi. Ada juga campuran susu, VCO dan beragam rempah. Ada juga bahan baku untuk membuat sabun lainnya.
Awalnya, bahan baku sabun diolah dengan mesin pencampur atau mixer kemudian dicampur dengan bunga atau rempah. Kemudian, setelah tercampur lalu dimasak dan ditaruh di cetakan. Bahan itu dibiarkan hingga dingin dan siap untuk dipotong.
Ia mengatakan, sabun ini menggunakan bahan alami sehingga baik untuk kesehatan kulit tubuh.
"Pakai sabun alami ini, sabunnya terurai di air yang kotor dan tanah dan bisa jadi pupuk limbahnya. Di kulit juga aman," ujar dia.
Khomsatun mengungkapkan dalam sehari, ia biasanya bisa membuat sabun hingga 30 batang. Sabun-sabun tersebut dijualnya secara daring serta dikenalkan teman-temannya.
Kendati masih usaha kecil, omzet yang didapatkannya juga lumayan. Dalam satu bulan ia bisa menjual sabun yang dibuatnya antara 100 batang hingga 150 batang. Harga jual sabunnya juga terjangkau antara Rp10 ribu per batang hingga Rp15 ribu per batang. Dalam satu bulan dirinya bisa mengantongi pendapatan hingga Rp3 juta.
"Pemasarannya dari teman ke teman. Dalam sebulan bisa terjual antara 100-150 batang sabun. Harganya sekitar sabun re Rp15 ribu per batang sabun," kata dia.
Ia juga menambahkan, untuk penjualan ke sejumlah daerah di Jawa Timur serta sejumlah kota di Indonesia seperti Makassar, NTT, Solo, Yogyakarta, Magelang. Selain itu, penjualan juga hingga ke luar negeri seperti Singapura serta Hong Kong.
Dirinya berharap, usahanya ini terus berkembang. Saat ini, usaha ini usahanya memang masih skala kecil.
Berita Terkait
Capres Ganjar temui WALHI bahas kebijakan hilirisasi rempah
Jumat, 9 Februari 2024 9:00 Wib
Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Senin, 4 September 2023 11:39 Wib
Jalur Sutera Uzbekistan dan Jalur Rempah RI saling terkait
Selasa, 13 Juni 2023 14:24 Wib
Harga Bahan Pangan di Palu Terkendali Jelang Nataru
Kamis, 22 Desember 2022 22:45 Wib
BNI perkenalkan rempah di pasar Hong Kong melalui Food Expo 2022
Kamis, 11 Agustus 2022 18:20 Wib
Januari - Juli 2022 Sulteng ekspor lada biji senilai Rp57,4 miliar
Senin, 8 Agustus 2022 17:53 Wib
Baubau sambut kedatangan KRI Dewaruci muhibah jalur rempah 2022
Senin, 30 Mei 2022 14:57 Wib
Kelapa bakar rempah khas Bengkulu banyak khasiat
Minggu, 13 Maret 2022 18:10 Wib