FKUB libatkan Forkompimda-partai politik deklarasi pemilu damai

id FKUB Sulteng,Deklarasi pemilu damai,Pemilu 2024,Sulawesi Tengah

FKUB libatkan Forkompimda-partai politik deklarasi pemilu damai

Ketua Panitia Deklarasi Pemilu Damai FKUB Sulteng Pendeta Yenny Santalia. (ANTARA/HO-Dokumentasi FKUB Sulteng)

Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan partai politik untuk deklarasi pemilihan umum (Pemilu) damai tanpa politisasi SARA.
 


Ketua Panitia Deklarasi Pemilu Damai FKUB Sulteng Pendeta Yenny Santalia, di Palu, Selasa, mengemukakan deklarasi pemilu damai 2024 merupakan satu program FKUB yang tujuannya untuk menjaga dan meningkatkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pada momentum pemilu.


 


"Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 berlangsung di Kota Palu," kata Yenny.


 


Yenny yang merupakan pengurus FKUB Provinsi Sulteng mengatakan bahwa, seluruh partai politik peserta Pemilu 2024 dihadirkan bersama Forkompimda Provinsi Sulteng, untuk meneguhkan komitmen bersama dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kamtibmas dalam momentum pemilu.


 


Hal ini penting dilakukan, seiring dengan derasnya penyebaran informasi hoaks, ujaran kebencian, dan adanya kemungkinan penggunaan politik identitas, yang dapat berdampak pada terganggunya kerukunan umat beragama.


 


"Sehingga deklarasi ini, tidak hanya sebatas seremonial. Tetapi lebih dari itu, diharapkan semua pihak terkait berkomitmen kuat dan mengimplementasikan komitmennya untuk merawat dan meningkatkan kualitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtimbas)," katanya.


 


Ia menerangkan, dalam kegiatan deklarasi tersebut, juga dibarengi dengan doa bersama, serta penandatanganan komitmen bersama mewujudkan pemilu damai 2024.


 


Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi Sulteng Profesor Kiai Haji Zainal Abidin mengatakan bahwa pemilu adalah kebutuhan semua komponen sekaligus satu konsekuensi logis dari demokrasi.


 


"Karena pemilu sebagai kebutuhan, maka banyak orang yang memiliki ketergantungan dengan pemilu. Walaupun pemilu adalah ajang lima tahunan," ungkapnya.


 


Oleh karena itu, sebut dia, semua pihak dan komponen harus bersama - sama menjamin dan memastikan bahwa pemilu berjalan aman dan damai.


 


"Tanpa keamanan dan kedamaian yang baik, pemilu yang berkualitas sulit dicapai," ujarnya.


 


Deklarasi pemilu damai yang akan diselenggarakan oleh FKUB, sebut dia, merupakan pendekatan untuk mengajak dan merangkul multi pihak agar bersama - sama mewujudkan pesta demokrasi lima tahunan secara aman dan damai.


 


Terkait hal itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulteng, Arfan berharap FKUB sebagai organisasi keagamaan ikut meningkatkan pemahaman umat beragama tentang pentingnya pemilu.


 


"Pemprov Sulteng sangat berharap dan menaruh harapan besar kepada FKUB Sulteng agar ikut dalam meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi," katanya.


 


Ia juga mengimbau kepada FKUB Sulteng agar tetap bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis pada Pemilu 2024.