Pola makan tak sehat faktor utama penyakit jantung

id eka hospital

Pola makan tak sehat faktor utama penyakit jantung

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD Tangerang Selatan dr Bayushi Eka Putra saat memberikan paparan mengenai gejala dan penanganan penyakit jantung kepada media. ANTARA/Irfan.

Tangerang (ANTARA) - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD Tangerang Selatan dr Bayushi Eka Putra mengatakan pola hidup seperti mengonsumsi makanan tidak sehat menjadi faktor utama penyakit jantung saat ini.

"Banyak kasus jantung diketahui dari pola hidup dengan konsumsi makanan tak sehat. Ini perlu menjadi perhatian semua orang. Apalagi ada kasus jantung orang berusia 20 tahun," kata dr Bayushi Eka Putra di Tangerang, Rabu.

Ia menyarankan masyarakat perlu mengetahui kondisi masing-masing tubuh sebelum mengkonsumsi makanan. Misalnya kadar kolesterol dan gula agar dapat mengkontrol makanan yang akan dikonsumsi.

"Tubuh sebenarnya sudah memberikan peringatan ketika kita mengonsumsi makanan yang tak sesuai namun kebanyakan diacuhkan. Lalu ditambah lagi aktifitas fisik seperti olahraga berkurang maka bisa menyebabkan berbagai penyakit lainnya," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data, satu orang meninggal setiap 34 detik karena penyakit kardiovaskular. Sekitar 697.000 orang di Amerika Serikat meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2020. "Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian," katanya.

Sementara itu, serangan jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah secara mendadak karena hambatan aliran darah. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani karena fungsi jantung terganggu untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

"Serangan jantung tergolong penyakit serius dan berbahaya. Selain kematian jika tak tertangani, ada beberapa komplikasi berbahaya yang muncul seperti gagal jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, henti jantung dan syok kardiogenik," katanya.

Bagi orang yang memiliki riwayat jantung, pertolongan pertama di rumah sebaiknya selalu tersedia tensimeter dan obat aspirin. Langkah pertama yakni kunyah aspirin satu tablet, lalu bila tekanan darah pasien sistolik > 100 mmHg bisa diberikan Isosorbide dinitrate 5 mg di bawah lidah.

dr Bayushi Eka Putra juga menambahkan, ada beberapa gejala nyeri dada akibat serangan jantung yakni radiasi ke kedua lengan/tangan, Radiasi ke pundak/lengan kanan, Nyeri di dada tengah, Nyeri memberat dengan aktivitas, Disertai keringat dingin, Muntah-muntah, Sesak napas, Rasa seperti tercekik, dan Nyeri di daerah gigi

"Bila ada orang yang mengalami serangan jantung maka segera hubungi layanan darurat dan tak menangani sendiri. Tetapi jika orang itu memiliki obat jantung seperti nitrogliserin maka dapat digunakan," katanya.

Kemudian ada beberapa tindakan medis berupa operasi yang dilakukan dokter dalam penanganan serangan jantung seperti angioplasti, yakni tindakan medis untuk membuka arteri koroner yang mengalami penyumbatan dan penyempitan menggunakan balon.

Stent yakni memasukkan tabung wire mesh ke arteri agar tetap terbuka setelah tindakan angioplasti.

Pacemaker yakni memasang alat pacu jantung untuk membantu menjaga detak jantung tetap normal.

Operasi bypass jantung yakni tindakan medis dengan prosedur mengalihkan fungsi arteri koroner rusak dengan mencangkokkan pembuluh darah baru dari organ tubuh lain.

Operasi katup jantung yakni tindakan medis dengan mengganti katup jantung rusak dengan katup yang sehat.

Kemudian Transplantasi jantung yakni mengganti jantung yang sudah parah dengan jantung baru dari pendonor.

"Selain tindakan medis pembedahan, dokter akan memberikan obat-obatan seperti obat pengencer darah, obat pelebar pembuluh darah -Nitrogliserin-, obat penghancur bekuan darah
-antiplatelet dan Clopidogrel-, obat penghilang rasa sakit, dan obat tekanan darah tinggi," katanya.

Kemudian mencegah serangan jantung bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan mengurangi risikonya, seperti makan makanan bergizi dan menjaga pola makan, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, jangan merokok, olahraga teratur, mengelola stres, dan rajin periksa kesehatan secara rutin.