Gubernur Sulteng ajak pemuda gereja jadi penggerak moderasi beragama

id Gubernur Sulteng ,Pemuda GKST ,GKST se-Sulteng ,Kabupaten Morowali Utara ,Moderasi beragama ,Sulteng

Gubernur Sulteng ajak pemuda gereja jadi penggerak moderasi beragama

Situasi pelaksanaan Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) se-Sulteng di Kabupaten Morowali Utara, Senin, (15/7/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura mengajak pemuda Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) menjadi motor penggerak dalam membangun moderasi keberagaman di provinsi itu.

"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng sangat menyambut baik kegiatan ini karena menjadi momentum strategis untuk mengapresiasi keberadaan pemuda GKST dalam berekspresi dan mengembangkan talenta," katanya pada Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) GKST se-Sulteng di Morowali Utara, Senin.
Ia mengajak para pemuda GKST untuk menjadi bagian penting dalam menjaga harmonisasi keberagaman umat beragama di Sulteng. Pemuda GKST, lanjutnya, dapat menjadi motor penggerak dalam membangun moderasi beragama di wilayah ini dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar-umat.
"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah pendekatan yang terbuka dan sangat komunikatif dalam membina keimanan yang telah diwahyukan dalam Kitab Injil sebagai sumber firman dan pedoman hidup yang utama bagi umat Nasrani," katanya.
Ia berpesan agar para pemuda GKST memiliki karakter positif yang tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan, sikap rendah hati, sabar, saling memahami, dan menghargai sesama umat beragama.
Mastura berharap pertemuan tersebut menjadi kekuatan dalam membangun umat beragama yang berkualitas, yang nantinya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kemajuan Sulteng.
Kegiatan PRPG tahun 2024 yang diselenggarakan di Lapangan Persimas Desa Pambarea, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara, diikuti sekitar 15.000 pemuda dari seluruh klasis GKST se-Sulteng.
Sementara itu Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi mengatakan kehadiran pemuda GKST sangat penting bagi masa depan dan eksistensi dari gereja itu sendiri.
"Pemuda GKST adalah aset gereja, aset masyarakat, serta aset bangsa dan negara. Oleh karena itu para Pemuda GKST haruslah menjadi generasi unggul yang mandiri," ujarnya.
Lebih lanjut ia berpesan agar pemuda GKST menjadi pribadi yang berkualitas dengan cara terus mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Oleh karena itu mereka harus memiliki niat dan keinginan untuk berubah untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
"Kami berharap pertemuan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi para pemuda GKST, meningkatkan tali silaturahmi, dan mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki, serta bertukar ide dan gagasan untuk berkontribusi bagi gereja, masyarakat, daerah, serta nusa dan bangsa," katanya.