Buruh Bersihkan Danau Poso Peringati 'May Day'
Gubernur Longki Djanggola: kalau ada buruh digaji tidak sesuai UMP, silahkan melapor.
Poso (Antarasulteng.com) - Ratusan karyawan PT. Poso Energy dan PT. Arkora Indonesia memperingati Hari Buruh 1 Mei 2017 dengan membersihkan lokasi-lokasi wisata di Danau Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin.
Seluruh karyawan PT Poso Energy yang membangun PLTA di Sulewana dan PT Arkora Indonesia yang membangun PLTM di Desa Kuku, memungut sampah di sejumlah tempat rekreasi di danau tersebut.
"Kami tidak berdemo, tetapi melakukan kegiatan berupa membersihkan sampah dan kotoran di tepi Danau Poso dan dilanjutkan dengan olahraga bersama," kata Aslory dari PT.Poso Energy.
Sementara PT Arkora Indonesia yang berkantor di Desa Kuku Kecamatan Pamona Utara melakukan kegiatan olahraga di Pantai Siuri, Kota Tentena yang dilanjutkan dengan menikmati keindahan Pantai Siuri bersama keluarga karyawan Arkora Indonesia.
PT. Poso Energy sendiri telah berkomitmen membantu Pemkab Poso untuk mengembangkan obyek wisata Danau Poso, antara lain dengan menjaga kebersihan tepian dana serta memasang lampu-lampu penerangan di jalan dan sekitar kawasan rekreasi.
Terkait peringatan hari Buruh 1 Mei 2017, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berharap para buruh dapat hidup layak dan lebih sejahtera seiring dengan terpenuhinya hak-hak mereka oleh perusahaan atau industri di mana mereka bekerja.
"Saya sebagai pribadi dan sebagai gubernur juga berharap para buruh dapat lebih profesional dengan meningkatkan keterampilan dan keahlian kerja. Sehingga dengan demikian mereka dapat lebih punya daya saing dibandingkan dengan buruh atau pekerja yang didatangkan dari luar daerah," katanya dalam sebuah siaran pers menyambut Hari Buruh 2017.
Menurut dia, bila karyawan lebih ahli dan terampil, tentu mereka akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga kerja di industri atau perusahaan tertentu dengan tingkat upah yang lebih baik.
Gubernur Longki Djanggola yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulteng itu melihat bahwa sejumlah industri atau perusahaan juga sektor industri lainnya sudah menggaji para buruh atau pekerjanya dengan layak.
"Bila masih ada yang digaji tidak sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota atau provinsi mereka bisa melaporkannya ke dinas tenaga kerja setempat untuk dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.
Ia mengingatkan para pengusaha untuk memerhatikan kesejahteraan para buruh atau pekerjanya serta memberikan perlindungan sosial yang baik seperti menyertakan karyawan dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Mereka berhak hidup layak dan sejahtera untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, menyekolahkan putra-putrinya atau kebutuhan hidup lainnya termasuk pemenuhan layanan kesehatannya," ujar Longki.
Seluruh karyawan PT Poso Energy yang membangun PLTA di Sulewana dan PT Arkora Indonesia yang membangun PLTM di Desa Kuku, memungut sampah di sejumlah tempat rekreasi di danau tersebut.
"Kami tidak berdemo, tetapi melakukan kegiatan berupa membersihkan sampah dan kotoran di tepi Danau Poso dan dilanjutkan dengan olahraga bersama," kata Aslory dari PT.Poso Energy.
Sementara PT Arkora Indonesia yang berkantor di Desa Kuku Kecamatan Pamona Utara melakukan kegiatan olahraga di Pantai Siuri, Kota Tentena yang dilanjutkan dengan menikmati keindahan Pantai Siuri bersama keluarga karyawan Arkora Indonesia.
PT. Poso Energy sendiri telah berkomitmen membantu Pemkab Poso untuk mengembangkan obyek wisata Danau Poso, antara lain dengan menjaga kebersihan tepian dana serta memasang lampu-lampu penerangan di jalan dan sekitar kawasan rekreasi.
Terkait peringatan hari Buruh 1 Mei 2017, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berharap para buruh dapat hidup layak dan lebih sejahtera seiring dengan terpenuhinya hak-hak mereka oleh perusahaan atau industri di mana mereka bekerja.
"Saya sebagai pribadi dan sebagai gubernur juga berharap para buruh dapat lebih profesional dengan meningkatkan keterampilan dan keahlian kerja. Sehingga dengan demikian mereka dapat lebih punya daya saing dibandingkan dengan buruh atau pekerja yang didatangkan dari luar daerah," katanya dalam sebuah siaran pers menyambut Hari Buruh 2017.
Menurut dia, bila karyawan lebih ahli dan terampil, tentu mereka akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga kerja di industri atau perusahaan tertentu dengan tingkat upah yang lebih baik.
Gubernur Longki Djanggola yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulteng itu melihat bahwa sejumlah industri atau perusahaan juga sektor industri lainnya sudah menggaji para buruh atau pekerjanya dengan layak.
"Bila masih ada yang digaji tidak sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota atau provinsi mereka bisa melaporkannya ke dinas tenaga kerja setempat untuk dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.
Ia mengingatkan para pengusaha untuk memerhatikan kesejahteraan para buruh atau pekerjanya serta memberikan perlindungan sosial yang baik seperti menyertakan karyawan dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Mereka berhak hidup layak dan sejahtera untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, menyekolahkan putra-putrinya atau kebutuhan hidup lainnya termasuk pemenuhan layanan kesehatannya," ujar Longki.