Rahmad kecewa gagal tembus perempat final Olimpiade Paris 2024

id Olimpiade Paris 2024,Olimpiade,Panjat tebing Indonesia,Rahmad Adi Mulyono ,Atlet panjat tebing

Rahmad kecewa gagal tembus perempat final Olimpiade Paris 2024

Atlet panjat tebing putra Indonesia Rahmat Adi Mulyono turun menggunakan tali usai bertanding dengan atlet Afrika Selatan Joshua Bruyns pada kualifikasi nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Selasa (6/8/2024). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Spt. (ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A)

Jakarta (ANTARA) -

Atlet panjat tebing andalan Indonesia, Rahmad Adi Mulyono, mengaku kecewa tidak bisa meneruskan langkahnya ke babak perempat final panjat tebing nomor speed Olimpiade Paris 2024, yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Prancis.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, pria asal Surabaya itu melakukan false start (FS) di percobaan kedua kualifikasi babak penyisihan unggulan dan kalah dari rekan senegaranya, Veddriq Leonardo, dalam penyisihan eliminasi.

"Ya kecewa, tadi saya terlalu menggebu-gebu, kalau tidak false start harusnya bisa (memperbaiki catatan waktu). Tetapi namanya speed, kalau tidak terpeleset ya false start," ujar Rahmad Adi.

Sebelumnya, Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono berjibaku di nomor speed Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga panjat tebing, Selasa (6/8) malam WIB.

Keduanya saling bertemu pada babak kualifikasi penyisihan eliminasi menuju perempat final.

Pada penyisihan unggulan, Veddriq Leonardo mengalahkan wakil tuan rumah Prancis, yaitu Mawem Bassa. Dalam dua percobaan, Veddriq mencatatkan waktu 4,92 detik dan 4,79 detik, sehingga menempati posisi pertama untuk laga penyisihan eliminasi.

Catatan waktu 4,79 detik itu bahkan sempat membuat pria asal Pontianak yang berumur 27 tahun itu menyamai rekor dunia yang pernah dibuat oleh atlet Amerika Serikat (AS) Samuel Watson pada April 2024.

Sementara, Rahmad kurang beruntung saat melakukan percobaan kedua dalam penyisihan unggulan.

Pria asal Surabaya itu melakukan false start (FS) saat melawan wakil dari Afrika Selatan, Joshua Bruyns, sehingga tidak bisa memperbaiki catatan waktu 5,07 detik pada percobaan pertama.

Hasil raihan waktu itu, membuat Rahmad berada di posisi buncit atau ke-14 dan terpaksa harus melawan Veddriq pada penyisihan eliminasi.


Pada fase eliminasi untuk mendapatkan tujuh atlet ke perempat final, Veddriq mengalahkan Adi Mulyono dengan catatan waktu 4,98 detik berbanding 5,13 detik.

Adi Mulyono yang mengumpulkan catatan waktu personal best 5,07 detik, gagal mendapatkan tiket satu tempat di babak perempat final bagi pencetak waktu terbaik di antara yang kalah dalam eliminasi.

Sebab, atlet Iran, Reza Alipour, berhasil meraih 5,06 detik, sehingga berhak atas satu tiket tersebut.

Pada perempat final kategori putra nomor speed, Veddriq akan kembali menghadapi Mawem Bassa pada Kamis (8/8) mendatang.

Dalam Olimpiade tahun ini, Indonesia diwakili oleh empat atlet untuk nomor speed, yaitu Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono di kategori putra, serta Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di kategori putri.

Desak Made dan Rajiah, telah memastikan diri masuk babak perempat final pada dua hari lalu, Senin (5/8) dan bertanding kembali pada hari ini.