Para korban mendapatkan penanganan medis di posko
Basarnas gelar simulasi pertolongan kecelakaan kapal di Teluk Palu
Palu (ANTARA) - Kantor SAR pencarian dan pertolongan atau Basarnas Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar simulasi gabungan pencarian dan pertolongan kecelakaan kapal di perairan Teluk Palu.
Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Rabu, mengatakan, simulasi untuk menerapkan standar operasional prosedur atau SOP penyelamatan di perairan laut.
"Kami melibatkan seluruh potensi SAR yang ada di Kota Palu untuk bersama-sama melaksanakan operasi SAR sesuai dengan rencana kontijensi," katanya.
Ia mengatakan simulasi ini merupakan praktik langsung dari pelatihan teori yang dilakukan pada satu hari sebelumnya, sehingga setiap stakeholder terkait mengetahui tugas dan peran masing-masing apabila terjadi kecelakaan di wilayah perairan.
Dia menyebutkan, simulasi melibatkan 60 orang, baik dari Kantor SAR Palu maupun potensi SAR lainnya, seperti TNI dan Polri, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan lainnya.
Simulasi melibatkan kapal TNI AL dari Lanal Palu, Kapal Pelindo serta kapal SAR Palu. Titik awal simulasi dipusatkan di Taipa Beach atau pantai Taipa.
Simulasi diawali Kapal Motor (KM) Niaga Sari berangkat dari Pelabuhan Taipa tujuan Balikpapan bermuatan barang campuran dengan POB 12 orang.
Kemudian, mesin KM. Niaga Sari mengalami overheat dan menyebabkan terjadinya kebakaran di ruang mesin. ABK KM. Niaga Sari berusaha melakukan pemadaman namun api cepat membesar dan menyebar ke ruangan lain.
Melihat kondisi kebakaran yang sudah tidak bisa dikendalikan, Kapten Kapal KM. Niaga Sari langsung melaporkan kejadian tersebut ke stasion radio pantai (SROP) Palu untuk mendapatkan bantuan.
Kantor SAR menindaklanjuti laporan tersebut membuat berita pencarian dan pertolongan kepada Basarnas dan meneruskan informasi tersebut ke instansi terkait lainnya.
Selanjutnya, tim SAR membentuk tim Rescue dan mendirikan posko SAR di Pantai Taipa. Kapal SAR dan kapal TNI AL bergerak ke lokasi kejadian.
Sementara, unsur SAR lainnya seperti kepolisian, TNI, PMI, Dinkes dan lainnya tiba di posko taktis. Di perairan, Tim Rescue berhasil mengevakuasi 10 orang korban dan membawa mereka ke posko SAR.
Setelah itu, Tim Rescue kembali melanjutkan pencarian dan berhasil mengevakuasi untuk dua orang korban yang tenggelam.
Para korban mendapatkan penanganan medis di posko
Para korban mendapatkan penanganan medis di posko
medis, dengan tiga orang dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara karena menderita luka bakar dan dua orang tenggelam meninggal dunia.
"Simulasi juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel SAR serta meningkatkan sinergi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani pencarian dan penyelamatan di laut," kata Andrias.
Lanjut dia, simulasi ini akan rutin dilakukan untuk mengantisipasi potensi kecelakaan kapal di perairan Teluk Palu karena aktivitasnya cukup padat, terlebih dengan Provinsi Sulteng menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya.