Dubes Iwan Bogananta buka peluang penyaluran TKI ke Bulgaria
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara Iwan Bogananta membuka peluang penyaluran tenaga kerja Indonesia dengan memfasilitasi pertemuan institut pariwisata dan perusahaan penyalur tenaga kerja dengan perusahaan Bulgaria.
Dalam rilis KBRI Sofia yang diterima Sabtu, kunjungan Rektor Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Bali (IPBI) I Made Sudjana dan Direktur PT Bali Duta Mandiri I Nyoman Gede Astina untuk menjajaki kemungkinan tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor formal di Bulgaria yang dibahas Juni lalu.
”Saya dan tim KBRI Sofia mengundang IPBI dan PT BDM untuk datang ke Sofia dalam rangka menjajaki kerja sama menyalurkan tenaga kerja Indonesia. Mereka bertemu langsung dengan pengguna (user) dan juga agensi Bulgaria untuk saling bertukar informasi, mengetahui prosedur dan mekanisme pengiriman tenaga kerja ke Bulgaria,” ungkap Iwan.
Saat ini Bulgaria mengalami kekurangan tenaga kerja yang cukup besar. Hal ini terjadi disebabkan sebagian besar lulusan perguruan tinggi lebih memilih bekerja ke wilayah Eropa barat karena gaji yang ditawarkan lebih besar. Sekitar 400.000 pekerja dibutuhkan untuk mengisi kekurangan tersebut.
”Ini merupakan peluang besar yang bisa ditangkap oleh Indonesia untuk menambah lapangan pekerjaan yang saat ini terbatas di dalam negeri," imbuh Iwan.
Iwan mengatakan akan mencermati pengiriman pekerja migran Indonesia ke Bulgaria agar ada saling pengertian dan menghormati peraturan dan ketentuan yang berlaku di kedua negara.
Menurut Iwan tujuannya mengundang IPBI dan PT BDM sebagai bentuk peran KBRI untuk memagari kepentingan Indonesia dan upaya sedini mungkin dalam melindungi tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Bulgaria.
”Dalam hal ini, keterlibatan dan peran KBRI sejak awal, harus benar-benar mengetahui latar belakang perusahaan (agensi) yang melakukan rekrutmen dan juga para user, serta kontrak kerja yang akan ditanda tangani. Dengan demikian, setiap ada permasalahan, KBRI mengetahui latar belakangnya.” pungkas Iwan.
Iwan tidak ingin KBRI hanya menjadi tempat untuk menyelesaikan kasus-kasus dan perselihan tanpa mengetahui asal usul dan kapan tenaga migran Indonesia tiba di negara akreditasi,
Sementara itu, Direktur BDM yang menjadi agensi penyalur lulusan IPBI menyampaikan terima kasihnya kepada Dubes atas inovasi dan kemampuannya menangkap peluang.
”Rencana kunjungan ini sebagai tindak lanjut kunjungan Dubes Iwan Bogananta ke IPBI di Bali. Kami datang untuk mempresentasikan kapasitas dan potensi IPBI beserta alumni kami kepada user dan agensi Bulgaria," ujar Astina.
Astina menyampaikan bahwa lulusan IPBI sudah tersebar bekerja di beberapa negara, seperti Jepang, Amerika, Australia, Selandia Baru dan target selanjutnya adalah Bulgaria.
Kunjungan IPBI dan PT BDM ke Bulgaria telah menghasilkan MoU kerja sama penyediaan tenaga kerja yang ditandatangan oleh PT BDM dan Balkan Fortune, salah satu agensi penyalur tenaga kerja Bulgaria.
Dalam rilis KBRI Sofia yang diterima Sabtu, kunjungan Rektor Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Bali (IPBI) I Made Sudjana dan Direktur PT Bali Duta Mandiri I Nyoman Gede Astina untuk menjajaki kemungkinan tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor formal di Bulgaria yang dibahas Juni lalu.
”Saya dan tim KBRI Sofia mengundang IPBI dan PT BDM untuk datang ke Sofia dalam rangka menjajaki kerja sama menyalurkan tenaga kerja Indonesia. Mereka bertemu langsung dengan pengguna (user) dan juga agensi Bulgaria untuk saling bertukar informasi, mengetahui prosedur dan mekanisme pengiriman tenaga kerja ke Bulgaria,” ungkap Iwan.
Saat ini Bulgaria mengalami kekurangan tenaga kerja yang cukup besar. Hal ini terjadi disebabkan sebagian besar lulusan perguruan tinggi lebih memilih bekerja ke wilayah Eropa barat karena gaji yang ditawarkan lebih besar. Sekitar 400.000 pekerja dibutuhkan untuk mengisi kekurangan tersebut.
”Ini merupakan peluang besar yang bisa ditangkap oleh Indonesia untuk menambah lapangan pekerjaan yang saat ini terbatas di dalam negeri," imbuh Iwan.
Iwan mengatakan akan mencermati pengiriman pekerja migran Indonesia ke Bulgaria agar ada saling pengertian dan menghormati peraturan dan ketentuan yang berlaku di kedua negara.
Menurut Iwan tujuannya mengundang IPBI dan PT BDM sebagai bentuk peran KBRI untuk memagari kepentingan Indonesia dan upaya sedini mungkin dalam melindungi tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Bulgaria.
”Dalam hal ini, keterlibatan dan peran KBRI sejak awal, harus benar-benar mengetahui latar belakang perusahaan (agensi) yang melakukan rekrutmen dan juga para user, serta kontrak kerja yang akan ditanda tangani. Dengan demikian, setiap ada permasalahan, KBRI mengetahui latar belakangnya.” pungkas Iwan.
Iwan tidak ingin KBRI hanya menjadi tempat untuk menyelesaikan kasus-kasus dan perselihan tanpa mengetahui asal usul dan kapan tenaga migran Indonesia tiba di negara akreditasi,
Sementara itu, Direktur BDM yang menjadi agensi penyalur lulusan IPBI menyampaikan terima kasihnya kepada Dubes atas inovasi dan kemampuannya menangkap peluang.
”Rencana kunjungan ini sebagai tindak lanjut kunjungan Dubes Iwan Bogananta ke IPBI di Bali. Kami datang untuk mempresentasikan kapasitas dan potensi IPBI beserta alumni kami kepada user dan agensi Bulgaria," ujar Astina.
Astina menyampaikan bahwa lulusan IPBI sudah tersebar bekerja di beberapa negara, seperti Jepang, Amerika, Australia, Selandia Baru dan target selanjutnya adalah Bulgaria.
Kunjungan IPBI dan PT BDM ke Bulgaria telah menghasilkan MoU kerja sama penyediaan tenaga kerja yang ditandatangan oleh PT BDM dan Balkan Fortune, salah satu agensi penyalur tenaga kerja Bulgaria.