Jakarta (ANTARA) - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan sosok Faisal Basri menjadi insipirasi bagi para peneliti muda.
"Bagi saya Pak Faisal itu memang inspirasi untuk peneliti-peneliti muda di Indef. Suara, pemikiran hingga gagasan beliau banyak dan selalu fokus pada upaya untuk memperbaiki kebijakan ekonomi Indonesia," ujar Eko kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, hal menarik dari sosok Faisal Basri bahwa beliau tidak hanya sekedar berbagi ide dan gagasan, tetapi juga terkadang turun langsung dalam memperjuangkan ide-ide kebijakannya.
"Beliau itu tidak sekedar akademisi atau juga peneliti, tapi juga memang aktivis jadi pada situasi tertentu, apalagi ketika memperjuangkan saat KPK berupaya dilemahkan dan lain-lain itu kadang-kadang Pak Faisal sampai turun ikut demo," katanya.
Faisal Basri memiliki banyak karya dan menulis buku tentang ekonomi Indonesia. Faisal juga aktif menyalurkan pemikirannya melalui berbagai kanal informasi seperti sosial media, blog, kemudian juga di forum-forum diskusi.
"Pak Faisal sangat rajin, datang di berbagai undangan seminar, podcast," kata Eko.
Eko mengatakan, sosok Faisal Basri teguh dalam memegang prinsip pemikirannya.
"Teguh dalam konteks memegang prinsip pemikiran beliau, jadi itu mungkin juga sangat menginspirasi kami, jadi ide-ide yang beliau sampaikan di ruang publik itu dia perjuangkan juga. Itu suatu refleksi dari betapa keinginan beliau untuk katakanlah bisa bermanfaat bagi orang banyak itu luar biasa," ujarnya.
Sebagai informasi, Ekonom alumnus Universitas Indonesia (UI) dan juga pendiri Indef, Faisal Basri, meninggal dunia pada Kamis dini hari di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.
Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988), sebagaimana dikutip dari laman LPEM FEB UI.
Keponakan dari mendiang mantan Wakil Presiden RI Adam Malik ini memulai karir sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Faisal juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).
Dalam karir akademisnya, Fasial pernah menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998), dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).
Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).
Berita Terkait
Indef menyarankan delapan sektor masuk daftar prioritas hilirisasi
Jumat, 25 Oktober 2024 13:00 Wib
Indef rekomendasikan revisi PP 28/2024 terkait rokok
Senin, 23 September 2024 16:44 Wib
Indef minta pemerintah cermati urgensi skema power wheeling
Rabu, 10 April 2024 15:00 Wib
Jiwa wirausaha perlu dikembangkan sejak masa prasekolah
Rabu, 7 Februari 2024 6:24 Wib
Ekonom: Lompatan ekonomi tak bisa langsung dihadirkan pemenang Pilres
Jumat, 26 Januari 2024 7:38 Wib
Cawapres perlu pahami tujuan akhir pembangunan berkelanjutan
Kamis, 18 Januari 2024 15:34 Wib
Indonesia berpotensi jadi pusat ekonomi syariah dunia
Sabtu, 13 Januari 2024 10:48 Wib
Sebagian besar pengguna pinjol penduduk kategori "unbanked"
Selasa, 12 September 2023 6:58 Wib