Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha menyatakan bahwa ke depan bioskop-bioskop di Indonesia tidak hanya memutar film box office saja, tetapi juga akan memutar film arthouse, festival, hingga anak-anak.
"Film-film Indonesia tidak hanya film-film yang box office saja, nanti juga ada film-film arthouse, film-film festival, film anak," ujar Giring di Kemenko PMK, Jakarta, Senin.
Giring mengatakan film-film Indonesia saat ini mulai mendominasi layar kaca. Selain itu, sekitar 60 persen dari total penonton adalah mereka yang menyaksikan film-film produksi sineas tanah air.
Ia yakin pada akhir tahun ini jumlah penonton film-film Indonesia bisa mencapai 75 juta orang dari total keseluruhan penonton, baik dari layar lebar maupun online.
Berkaca pada peluang tersebut, ia mengajak para investor industri bioskop untuk melebarkan investasinya di desa-desa maupun kabupaten yang belum memiliki bioskop.
Nantinya, film-film yang diputar bisa menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat di suatu wilayah tersebut.
"Di kabupaten (misalnya), kalau Sabtu dan Minggu akan disediakan untuk film anak," kata dia.
Sebelumnya, pada 5 Desember 2024 Sam's Studios secara serentak membuka sebanyak 51 layar bioskop yang tersebar di 17 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Layar-layar itu di antaranya berada di Cibadak, Sukabumi, Lingkar Jalur, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Klaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bioskop Sam's Studios juga akan memiliki konsep yang digabungkan menjadi ekosistem gaya hidup masyarakat, dengan merangkul usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk turut berpartisipasi.
"Jadi ini memang polanya, dibangun dengan cepat menjadi semacam ekosistem lifestyle yang melibatkan UMKM," ujarnya.