Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palu bersama pemerintah daerah di Kabupaten Sigi mewujudkan ketahanan pangan melalui panen tanaman hortikultura yakni terong guna mendukung para petani di daerah itu.
"Hari ini (3/2) TNI Angkatan Laut secara serentak melaksanakan program ketahanan pangan yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan pangan nasional khususnya di wilayah Sulawesi Tengah," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Palu Kolonel Laut (P) Marthinus Sir di Desa Maku, Senin.
Ia mengemukakan pihaknya dalam program itu melibatkan pemerintah daerah dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) lainnya untuk mendorong kegiatan ketahanan pangan tersebut.
"Kegiatan ketahanan pangan ini sebagai bagian dari dukungan dan aksi nyata dalam mendukung program pemerintah pusat terutama program besar yang nantinya berjalan yakni Makan Bergizi Gratis (MBG)," ucapnya.
Lanal Palu pun memberikan bantuan bibit jagung dan pupuk kepada sejumlah petani di wilayah itu agar bisa mendorong hasil produksi petani di Sigi bisa meningkat pada masa mendatang.
"Harapan kita bersama agar dengan semua program yang dikeluarkan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di Kabupaten Sigi dan meningkat taraf hidup dan perekonomiannya," sebutnya.
Marthinus menyebutkan lahan yang dimanfaatkan saat ini oleh Lanal Palu untuk ketahanan pangan di Sigi seluas satu hektare.
"Untuk luas lahan saat ini kami baru memanfaatkan satu hektare harapannya dengan kegiatan panen ini bisa mendorong pemanfaatan lahan-lahan kosong lainnya di Kabupaten Sigi, " ujarnya.
Menurut dia, panen serentak tersebut dalam mendukung program ketahanan pangan di Desa Maku Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.
"Ini merupakan salah satu perwujudan tugas TNI Angkatan Laut dalam upaya membantu pemerintah daerah dan masyarakat menuju kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pokok di wilayahnya sehingga terwujud ketahanan pangan yang tangguh," katanya.
Ia menyebutkan alasan memilih lokasi ketahanan pangan di Desa Maku disebabkan wilayah tersebut masuk dalam kriteria wilayah potensial penghasil pangan.
"Program ketahanan pangan ini merupakan pemberdayaan masyarakat setempat agar dapat memanfaatkan potensi daerahnya secara optimal sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera di bawah bimbingan pemerintah daerah, pemerintah pusat dengan TNI AL sebagai motivator," tuturnya.
Dia berharap kegiatan ketahanan pangan seperti ini dapat terus dilestarikan dan tingkatkan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, dengan lebih mempertajam sasaran yang benar-benar menyentuh langsung jantung kehidupan masyarakat.
"Kami juga berkomitmen bahwa apapun itu jika menyangkut kepentingan dan kesejahteraan masyarakat maka kami siap mendukung dan mengambil bagian dengan melibatkan segala kemampuan yang kami miliki," katanya.