Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mensubsidi sejumlah bahan pokok untuk kalangan masyarakat prasejahtera melalui kegiatan pasar murah menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025.
"Kami menyiapkan skema subsidi dan nonsubsidi sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa," kata Sekretaris Daerah (Skeda) Kota Palu Irmayanti Petalolo usai membuka kegiatan pasar murah di Palu, Senin.
Ia menjelaskan adapun bahan pokok disubsidi pemerintah yakni beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam dan tepung terigu dengan nilai subsidi Rp5 ribu pada masing-masing bahan pokok.
Syarat memperoleh produk subsidi yakni masyarakat terdaftar dalam program keluarga harapan (PKH) dengan menunjukkan kartu PKH dan KTP saat berbelanja.
"Paket subsidi dijual seharga Rp100 ribu terdiri dari beras 10 kilogram, gula pasir 2 kilogram dan minyak goreng merk Minyakita 2 liter," ujarnya.
Adapun masyarakat yang tidak tergolong prasejahtera dapat berbelanja produk pangan dengan harga standar distributor, yang mana lewat pasar murah terdapat selisih Rp2 ribu dibandingkan harga bahan pokok di pasar tradisional.
Kegiatan itu berlangsung dua hari di mulai 24-25 Februari dengan melibatkan sekitar 28 distributor bersama Perum Bulog dan pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM).
"Bahan pokok utama yang dijual yakni beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, susu dan bahan pangan lainnya," ucap Irmayanti.
Ia menuturkan, selama bulan puasa Pemkot Palu telah menjadwalkan delapan kali kegiatan pasar murah yang di laksanakan di delapan kecamatan di ibu kota Sulawesi Tengah.
"Pasar murah perdana berlangsung di Kecamatan Palu Barat, pekan depan kami jadwalkan di Kecamatan Mantikole dan seterusnya. Kami berharap masyarakat manfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga," kata dia.
Irmayanti menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan bahan pokok menjelang hingga pada saat Ramadhan nanti, karena pemkot berkomitmen menjamin bahan pangan selalu tersedia di pasar.
"Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setiap hari memantau ketersediaan bahan pangan, termasuk memantau pergerakan harga di pasar," kata dia lagi.
