Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid menargetkan jumlah pendonor darah di provinsi itu mencapai 1.000 hingga 2.000 orang setiap bulan untuk memastikan kebutuhan darah di rumah sakit tetap aman.
"Kita menargetkan jumlah pendonor darah di Sulteng mencapai 1.000 hingga 2.000 orang per bulan," kata Anwar Hafid saat menerima kunjungan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng Hidayat Lamakarate di Palu, Senin.
Ia mengatakan hal ini penting untuk dilakukan guna memastikan kebutuhan darah di rumah sakit tetap aman. Pihaknya juga akan mendorong adanya kegiatan donor darah rutin di lingkup Pemerintahan Provinsi Sulteng, minimal tiga bulan sekali.
Menurut dia, darah yang tersedia memang memiliki masa simpan tertentu, sehingga diperlukan sistem rotasi yang baik agar tidak ada kekurangan saat dibutuhkan.
Ia menekankan bahwa sistem distribusi darah di rumah sakit bukanlah soal penolakan, melainkan ketersediaan sesuai kebutuhan yang terus diupayakan agar selalu terpenuhi.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Sulteng juga akan mengintensifkan kampanye donor darah di berbagai wilayah sebagai langkah preventif dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kebutuhan darah di masa mendatang.
Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate mengatakan sinergi ini penting untuk memastikan ketersediaan stok darah di rumah sakit yang sering kali menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan golongan darah tertentu.
"Pertemuan ini untuk membahas ketersediaan stok darah di rumah sakit yang sering kali menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan golongan darah tertentu, terutama dalam kondisi darurat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa stok darah di Sulteng sebenarnya cukup, tetapi permintaan spesifik dari rumah sakit sering kali membuat distribusi membutuhkan waktu lebih lama.
PMI Sulteng, kata dia, berkomitmen untuk terus meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak guna memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.