Ini penyebab dan kendala dalam menangani sampah di Palu

id DLH Palu,Armada angkutan sampah,Sulawesi Tengah ,Persoalan sampah

Ini penyebab dan kendala dalam menangani sampah di Palu

Armada kebersihan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) menuju tempat pembuangan akhir (TPA), di Kota Palu. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyebut bahwa keterbatasan armada pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Kawatuna masih menjadi salah satu kendala dalam penanganan sampah di daerah ini.

Kepala DLH Palu Moh Arif dihubungi di Palu, Selasa, mengatakan bahwa kekurangan armada pengangkutan sampah menjadi salah satu persoalan dalam penanganan sampah.

“Armada kita terbatas, makanya untuk menjadwalkan pengangkutan sampah di pemukiman itu dua sampai tiga hari sekali. Kalau kondisi armadanya tidak bermasalah,” katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk pengangkutan sampah di jalur-jalur utama di Kota Palu dilakukan setiap harinya mulai pada pukul 17.00 WITA sampai selesai.

Ia mengemukakan saat ini jumlah armada kebersihan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kurang lebih 109 unit, terdiri atas 39 unit armada roda enam (truk) yang dikelola langsung DLH dan 70 unit kendaraan roda empat yang beroperasi di tingkat kelurahan.

Meski demikian, katanya, keterlambatan pengangkutan sampah juga salah satunya bisa disebabkan karena adanya armada yang bermasalah atau rusak karena usia armada yang sudah cukup lama.

Untuk itu, lanjut dia, armada pengangkut sampah kemudian akan melakukan pengangkutan di rute masing-masing terlebih dahulu, sebelum menggantikan armada yang bermasalah tersebut setelah rute masing-masing selesai.

“Memang ada kelurahan yang dapat dua, ada yang baru satu. Jadi belum semua rata dapatnya, dan karena ada armada juga yang bermasalah karena sudah cukup lama juga armadanya kan. Kami mengupayakan untuk penambahan armada,” katanya.

Menurut dia, pihaknya sedang mengupayakan penambahan armada untuk mengatasi permasalahan sampah karena saat ini masih terdapat 22 kelurahan yang hanya memiliki satu armada pengangkutan sampah.

Pihaknya juga mengupayakan cadangan armada pengangkutan sampah untuk mengantisipasi adanya armada yang mengalami kerusakan.

Selain itu, Arif juga mengimbau masyarakat untuk membuang sampah sebelum pukul 17.00 WITA, dan tidak mengeluarkan sampah sebelum waktunya karena pengangkutan sampah dilakukan dua hari sekali untuk menghindari adanya penumpukan sampah.

"Untuk pengangkutannya per dua hari. Nah, sebelum dua hari itu jangan dulu mengeluarkan sampahnya. Karena kalau mengeluarkan sampahnya tidak sesuai jadwalnya , jadinya kelihatannya menumpuk padahal memang belum jadwalnya ," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat agar membayar retribusi sampah untuk pemeliharaan armada angkutan sampah. Sebelumnya, warga mengeluhkan sampah tidak diangkut setelah beberapa hari yang membuat lingkungan tidak nyaman.



Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.