Kecelakaan beruntun di Tol Bekasi Barat diduga akibat rem blong

id Polda Metro Jaya,Kecelakaan beruntun,Tol Bekasi Barat,Cikampek

Kecelakaan beruntun di Tol Bekasi Barat diduga akibat rem blong

Tangkapan layar dari akun media sosial instagram @bekasi.terkini yang memperlihatkan sebuah truk dalam kondisi melintang serong ke utara menabrak fasilitas Jasa Marga berupa pagar kantor gerbang Bekasi Barat usai mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di pintu keluar Tol Bekasi Barat, Rabu (4/6/2025). ANTARA/Instagram/@bekasi.terkini/ilhamkausar

Jakarta (ANTARA) - Kecelakaan beruntun di pintu keluar Tol Bekasi Barat pada Rabu (4/6) diduga akibat sebuah truk mengalami rem blong.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya Kamis, menjelaskan awalnya terdapat sepuluh kendaraan dari pintu keluar (exit) Cikampek mengarah Bekasi Barat.
"Setiba di TKP menurut keterangan pengemudi truk mengalami rem blong lanjut 'out off control', buang ke kiri lanjut menabrak kendaraan di depannya yang ada dilajur dua dan satu," katanya.
Usai mengalami kecelakaan beruntun, Argo menyebutkan, posisi akhir truk melintang dan serong ke utara menabrak fasilitas Jasa Marga berupa pagar kantor gerbang Bekasi Barat.
"Sementara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi akibat kecelakaan tersebut," katanya.
Berikut identitas kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun. Bus dengan pelat nomor B 7984 FGA, bus B 7387 TAA, Avanza B 1467 KRA, Freed B2684KYK, Chery B 2106 KRP, Stargazer B 1892 RZS, Wuling B 1851 KNQ, Ertiga D 1026 IM, Calya B 2035 KRP dan truk Wingbox B 9476 FFU (yang mengalami rem blong).
Sebelumnya beredar sebuah video di media sosial Instagram melalui akun @bekasi.terkini, yang memperlihatkan sejumlah kendaraan mengalami kecelakaan.
"Telah terjadi kecelakaan beruntun di pintu keluar Tol Bekasi Barat, sekira pukul 18.30 WIB, Rabu (4/6). Insiden tersebut melibatkan sejumlah kendaraan pribadi dan truk," tulis akun tersebut.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.