Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendukung upaya pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah.
“Kami mendukung penuh program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam pengawasan Bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap lestari, sekaligus bahasa daerah tetap hidup sebagai warisan budaya kita,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Kamis.
Ia menyampaikan hal ini pada kegiatan konsolidasi daerah tentang pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia dan penandatanganan kerja sama bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Ia menuturkan, bahwa bahasa Indonesia saat ini telah mengalami pengaruh yang luar biasa dan penggunaan bahasa Indonesia yang mengalami pencampuran bahasa, baik bahasa Inggris maupun bahasa daerah.
Oleh karena itu, Gubernur mengatakan perlu adanya regulasi atau peraturan yang lebih tegas mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar jati diri bangsa tetap terjaga.
Ia juga mengungkapkan apresiasi dan dukungan sebesar-besarnya terhadap program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Balai Bahasa Sulteng sebagai upaya mempertahankan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan pelestarian bahasa daerah.
Selain itu, Anwar Hafid juga menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah. Menurut dia, di Sulawesi Tengah penggunaan bahasa Indonesia tidak akan punah karena anak-anak sejak bangun tidur sudah terbiasa berbahasa Indonesia yang diajarkan oleh orang tua.
“Tetapi justru bahasa daerah yang mulai jarang digunakan padahal penting untuk memperkaya bahasa Indonesia dan memperkuat identitas budaya,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah mendorong agar di setiap sekolah diberikan pendidikan khusus bahasa daerah karena merupakan bahasa ibu.
Pada kesempatan itu, Pemprov Sulteng dan pemerintah kabupaten/kota se-Sulteng juga melakukan penandatanganan dokumen kerja sama dalam upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia.
Ia mengatakan sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, pemerintah provinsi akan mengeluarkan edaran yang disampaikan kepada seluruh bupati, wali kota agar mulai menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan menurunkan volunteer untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian bahasa daerah, mengingat di Sulawesi Tengah terdapat banyak bahasa daerah yang harus dijaga.
“Kami akan menurunkan banyak volunteer untuk masuk di sekolah-sekolah agar mereka bisa mengingatkan kembali jangan malu berbahasa daerah. Karena bahasa daerah itu adalah merupakan identitas,” ujarnya.
