Palu (ANTARA) - PT Pertamina Parta Niaga menjamin Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual untuk konsumen di Sulawesi Tengah memiliki kualitas yang telah disyaratkan pemerintah atau tepat mutu.
"Kami mengutamakan mutu produk, keseksian volume dan tepat harga. Tiga indikator ini harus diterapkan pihak SPBU sebagai mana standar ditetapkan pemerintah," kata Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Alimuddin Baso saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Senin, sekaligus memastikan ketersediaan pasokan BBM terpenuhi di masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Ia mengemukakan, pihaknya melakukan uji sampel di salah satu SPBU terhadap Pertamax atau BBM Ron (Research Octane Number) 92 dan Pertalite Ron 90.
Yang mana dari hasil uji sampel tersebut BBM yang di keluarkan dari nozzle pompa bensin sesuai takaran liter, begitupun kualitas produk sesuai mutu.
"Setiap SPBU sebelum memulai penjualan wajib melakukan uji sampel, tujuannya untuk mengecek kualitas BBM supaya produk yang diterima masyarakat tepat volume dan tepat mutu," ujarnya.
Di masa satuan tugas (Satgas) Nataru 2025 Pertamina menjamin ketersediaan stok BBM terpenuhi, yang mana realisasi distribusi BBM gasoline atau BBM jenis Pertalite dan Pertamax ke SPBU di Sulteng sebanyak 1.776 kilo liter (Kl) atau 26 persen per hari.
Sedangkan distribusi jenis gasoil atau BBM jenis Solar dan Dexlite sebanyak 671 kilo liter atau 30 persen per hari, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan stok BBM.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya pada momen Natal dan Tahun Baru konsumsi BBM meningkat dari hari-hari normal, sehingga kami melakukan penambahan pasokan," tutur Alimuddin.
Selain BBM, Pertamina juga menjamin isi produk elpiji bersubsidi sesuai standar yang ditetapkan pemerintah yakni 3 kilogram.

Saat kunjungan di Palu, Pertamina melakukan uji sampel di salah satu pangkalan elpiji dengan cara menimbang tabung, berdasarkan standar pemerintah berat tabung kosong khusus elpiji subsidi 5 kilogram, di tambah isi gas 3 kilogram maka total keseluruhan 8 kilogram.
"Setelah kami periksa takaran sesuai. Begitu pun dengan sasaran konsumen yakni warga pra sejahtera, saat mereka membeli produk itu wajib menujukan KTP, bahwa yang bersangkutan benar terdaftar di pangkalan tersebut," ucapnya.
Ia juga meminta pangkalan tidak menjual produk subsidi kepada pihak-pihak yang bukan penerima subsidi, supaya manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat pra sejahtera.
"Kami menginstruksikan tim Satgas internal Pertamina melakukan pengawasan, supaya penyaluran produk itu tepat sasaran," kata dia.
