BPH Migas pastikan kebutuhan energi di Sulteng terpenuhi selama Nataru

id Mataru, BPH migas, pertamina, BBM, elpiji, listrik, energi, Kementerian ESDM, Kota Palu, Sulawesi Tengah, sulteng, SPBU, Natal tahun baru,Erika Retnow

BPH Migas pastikan kebutuhan energi di Sulteng terpenuhi selama Nataru

Ketua Komite BPH Migas sekaligus Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2025/2026 Erika Retnowati memberikan keterangan pers kepada sejumlah pewarta usai meninjau sejumlah fasilitas SPBU dan pangkalan elpiji di Kota Palu, Senin (22/12/2025). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan kebutuhan energi di Sulawesi Tengah (Sulteng) terpenuhi selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Kami telah melihat lebih dekat proses distribusi energi, baik itu Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun elpiji oleh pihak Pertamina," kata Ketua Komite BPH Migas Erika Retnowati saat melakukan kunjungan lapangan di Kota Palu, Senin.

Menurut dia, tidak ada masalah distribusi BBM dan elpiji di Sulteng, karena Pertamina telah menyediakan sejumlah fasilitas pengunjung, baik itu Terminal BBM (TBBM), maupun Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) untuk melayani 13 kabupaten/kota di Sulteng.

Di masa Nataru, pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, termasuk cadangan energi supaya dalam setiap aktivitas masyarakat tidak terganggu.

"Di momen seperti ini tentunya banyak masyarakat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan, maka BBM salah satu energi yang paling penting guna menjunjung aktivitas publik, begitu pun elpiji dan energi listrik," ujarnya.

Menurut data Pertamina Patra Niaga, realisasi distribusi BBM gasoline atau BBM jenis Pertalite dan Pertamax ke SPBU pada masa satuan tugas (Satgas) Nataru 2025 di Sulteng sebanyak 1.776 kilo liter atau 26 persen per hari

Sedangkan distribusi jenis gasoil atau BBM jenis Solar dan Dexlite sebanyak 671 kilo liter atau 30 persen per hari, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan stok BBM.

"Selain masyarakat melaksanakan mudik Natal dan Tahun Baru, tentu juga masyarakat punya agenda liburan ke tempat-tempat wisata, sehingga pemerintah telah melakukan langkah-langkah konkret untuk memperkuat ketahanan energi nasional," ucap Erika yang juga Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2025/2026.

Ia menjelaskan, selama di Kota Palu tim Komite BPH Migas juga meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN di Kabupaten Donggala, dari peninjauan itu di pastikan ketahanan energi listrik sangat handal di masa Nataru maupun setelah masa satgas berakhir.

"Energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kami memastikan kehandalan pasokan listrik terjamin, dan pihak PLN juga telah membentuk Satgas khusus selama masa Nataru," kata dia menuturkan.

Ia menambahkan secara nasional untuk produk Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90, berada sesuai cadangan nasional yaitu 19 hari, sementara pasokan produk Pertamax RON92 berada di atas 23 hari, dan stok Pertamax Green RON95 berada di atas 31 hari.

Kemudian Solar CN48 (Subsidi) 15 hari dan Solar CN53 (Non-Subsidi) cadangan minimum nasional di atas 25 hari, sedangkan Avtur 29 hari.

"Kami berharap masyarakat memanfaatkan energi sesuai kebutuhan," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.