Pemimpin Gereja Diharap Terlibat Lindungi Anak

id Dp3a

Pemimpin Gereja Diharap Terlibat Lindungi Anak

Kepala DP3A Sulawesi Tengah Dra H Siti Norma Mardjanu MSI M.Hum, menyampaikan sambutan sekaligus membuka workshop perlindungan anak yang melibatkan pemimpin gereja di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah, di Santika Hotel Palu, Rabu. (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)

Palu, (Antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengharapkan peran pimpinan gereja untuk terlibat dalam melindungi anak demi mencegah kekerasan terhadap anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu menyatakan di Palu, Rabu, pemerintah lewat undang-undang perlindungan anak mengharapkan peran masyarakat dan tokoh agama untuk melindungi anak.

"Ketentuan perundang-undangan mengenai perlindungan anak memberikan ruang partisipasi kepada tokoh-tokoh agama untuk terlibat secara aktif dalam pemenuhan hak anak, pembinaan terhadap anak, serta pencegahan kekerasan terhadap anak," katanya pada wokshop saluran harapan perlindungan anak bagi pemimpin agama di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Kata Norma Mardjanu, tokoh-tokoh agama dan pemimpin gereja dapat menyampaikan hak-hak anak dalam setiap dakwah keagamaan kepada masing-masing jemaat.

"Saya berharap setiap pemimpin gereja termasuk pendeta agar menyosialisasikan tentang perlindungan anak di setiap dakwah keagamaan," kata Norma.

Ia menyebut dakwah-dakwah tersebut sangat penting bahkan hal itu merupakan partisipasi tokoh agama dalam upaya membantu pemerintah mencegah kekerasan terhadap anak.

Norma mengaku bahwa pemerintah membutuhkan peran semua tokoh agama dalam pemberian hak anak, perlindungan terhadap anak serta pencegahan kekerasan terhadap anak.

"Anak merupakan karunia dari Tuhan, yang setiap agama mengajarkan dan menganjurkan pemeluknya untuk mendidik dan membina anak," sebutnya.

Workshop saluran harapan perlindungan anak bagi pemimpin agama di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara, diikuti kurang lebih 30 pemimpin gereja yang berasal dari Halmahera, Ternate, Sigi, Parigi Moutong, Kota Palu.

Workshop tersebut dihadiri oleh pejabat perwakilan Kanwil Kemenag Sulteng, Bimas Kristen, MUI Kota Palu dan dibuka oleh Kepala DP3A Sulteng Siti Norma Mardjanu, yang berlangsung selama tiga hari tanggal 15-17 November 2017.