Operasi teritorial kembali dibuka di Poso

id merdeka

Operasi teritorial kembali dibuka di Poso

Arsip. Kasdam XXIII/Merdeka Brigjen TNI saat membeirkan sambutan pada penutupan Karya Bhakti TNI-Rakyat Tahun 2018 di Dusun Salena, Kota Palu, Sabtu (10/3) (Antaranews Sulteng/Sulapto Sali) (Antaranews Sulteng/Sulapto Sali/)

...untuk membantu pemda dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat
Poso,  (Antaranews Sulteng) - Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito diwakili Kepala Staf Kodam XIII, Brigjen Fajar Setyawan membuka Operasi Teritorial (Opster) TNI ke tiga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin.

Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan pentungan bambu, disaksikan Bupati Poso Darmin Sigilipu dan ribuan warga, anggota TNI dan Polri, di Lapangan Bola Desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir.

Seremonial acara pembukaan juga dihadiri Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiarto, Danrem 132 Tadulako Kolonel TNI Agus Subiyanto, Dandim 1307 Poso, Letkol Dody Tryo Hadi serta tamu undangan lainnya.

Acara itu disertai dengan penyerahan penghargaan kepada empat Babinsa, satu unit motor perpustakaan keliling untuk Babinsa dan sembako dari Pangdam dan Danrem 132/Tadulako kepada seluruh warga dan anak yatim yang hadir dalam acara tersebut.

Kasdam XIII Merdeka, Brigjen Fajar Setyawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas pokok TNI sesuai UU No.34 Tahun 2004 tentang TNI adalah menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Selain itu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara yang dalam implementasinya TNI melaksanakan Operasi Teritorial TNI termasuk di Kabupaten Poso.

Opster ini bertujuan membantu memulihkan situasi keamanan yang cukup lama terganggu oleh ancaman aksi teror, radikalisme dan gangguan keamanan lainnya agar Poso kembali kondusif seperti sediakala untuk melancarkan program pembangunan nasional serta membantu pemerintah daerah menyejahterakan rakyatnya.

Opster juga memiliki tujuan membantu masyarakat baik dalam bentuk fisik dan nonfisik, seperti pembangunan empat rumah ibadah, 71 rumah tidak layak huni dan sosialisasi bahaya Narkoba dan pelayanan kesehatan.

"Tujuannya cukup jelas untuk membantu pemda dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat," kata Fajar.

Menurut dia, opster TNI yang berlangsung selama tiga bulan dengan jumlah personil sebanyak 225 itu, difokuskan pada upaya meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara serta kemanunggalan TNI dengan rakyat dengan sasaran merebut hati dan pikiran rakyat sebagai wujud Darma Bhakti TNI kepada rakyat Indonesia yang telah melahirkannya.

Karena itu, Kasdam XIII Merdeka mengajak seluruh komponen bangsa di Poso, segenap warga, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan operasi teritorial tersebut agar situasi daerah dapat segera aman dan damai serta pembangunan daerah bisa terlaksana sebagaimana mestinya.

Kepada wartawan Kasdam mengatakan alasan Kabupaten Poso menjadi sasaran Opster yang ketiga kalinya, karena Poso merupakan daerah tertentu yang menjadi perhatian utama untuk menghindari terjadinya hal-hal yang bersifat negatif.

Menurutnya keadaan Poso hingga akhir ini dalam keadaan aman dan kondusif.