Gubernur minta IMIP terbuka soal data TKA

id IMIP,Gubernur,TKA,Morowali

Gubernur minta IMIP terbuka soal data TKA

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (ketiga kiri) didampingi Bupati Morowali Anwar Hafid (kedua kiri) serta rombongan meninjau pabrik pengolahan bijih nikel di Kawasan Industri Pertambangan Nikel IMIP di Bahodopi, Sabtu (5/5). (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov)

Palu (Antaranews Sulteng) - Sehubungan dengan polemik terkait tenaga kerja asing di kawasan industri pertambangan Morowali, Gubernur Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si mendatangi langsung PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Bahodopi, Kabupaten Morowali, untuk membahas masalah TKA dengan manajemen IMIP, Sabtu (5/5).

Gubernur yang didampingi Bupati Morowali Anwar Hafid, Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc, Kadis Nakertrans Sulteng Ir. Abd. Razak, MT, Kadis Bina Marga Ir. Syaifullah Djafar, MM, Karo Humas dan Protokol Drs. Moh. Haris bersama elemen terkait termasuk Ditjen Imigrasi, diterima langsung oleh bagian eksternal IMIP Slamet Viktor Pangabean, Direktur Operasional Irsan Widjaya dan Dedi Kurniawan dari Humas IMIP.

Dari pemaparan manajemen, saat ini ada 2.145 TKA asal Tiongkok yang dipekerjakan di lingkungan IMIP. Dari jumlah itu sebanyak 1.851 sudah mengantongi IMTA dan sisanya sedang dalam proses.

Manajemen melanjutkan bahwa tiap bulan PT IMIP menerima ketambahan 1.000 pekerja. Adapun jumlah tenaga keseluruhan yang dipekerjakan per Mei 2018 sudah mencapai 21.996.

Pembengkakan jumlah naker yang begitu cepat, kata manajemen IMIP, karena adanya pembangunan beberapa unit pabrik baru dan PLTU di dalam kompleks IMIP.
 
Bahkan jumlah ini sudah mendekati proyeksi jumlah naker yang ditetapkan manajemen pada Tahun 2020 nanti yaitu antara 22.000 sampai 25.000. orang

Direktur Operasional IMIP Irsan Wijaya tidak memungkiri keberadaan TKA sangat menolong dalam membantu pembangunan pabrik di IMIP.

Baca juga: Pemprov Sulteng sudah rekomendasikan pendeportasian TKA dari Morowali

"Walaupun sudah ada politeknik dan training tapi itu semua butuh waktu, dan tidak mungkin industri ini bisa cepat besar tanpa bantuan tenaga-tenaga asing," katanya menjelaskan.

Gubernur Longki Djanggola dalam kesempatan itu mengemukakan tidak ada niatan menganggu kerja IMIP dengan kunjungannya itu, tetapi dengan makin liarnya komentar-komentar di media masa dan media sosial mengenai masalah TKA ini, maka gubernur turun langsung melakukan klarifikasi.

"Karena terlalu viralnya urusan TKA ini dan yang disudutkan adalah saya, seolah-olah gubernur melakukan pembiaran, gGubernur mengajak manajemen IMIP supaya ada keterbukaan dalam mengekspos data TKA baik yang sudah miliki IMTA maupun yang masih dalam proses pengurusan maupun yang dipekerjakan dengan visa kunjungan,

" kata Karo Humas Pemprov Haris Kariming, mengutip penjelasan gubernur.

"Jangan sampai masalah ini jadi seperti fenomena gunung es. Mari kita perbaiki yang kurang pas dan yang kurang terang menjadi terang benderang ini," pinta gubernur.

Gubernur meminta IMIP agar secara berkala melaporkan status para TKAnya ke Imigrasi.

Baca juga: Gubernur sebut Perpres TKA terlalu birokratis (vidio) 

IMIP juga diminta memperlunak syarat perekrutan tenaga kerja lokal, khususnya mengenai keharusan memiliki bukti sertifikasi.

"Hendaknya (memenuhi) standar normatif saja dulu, di-training massal lalu difasilitasi untuk membuat sertifikasinya," pinta gubernur.

Senada dengan gubernur, Bupati Morowali Anwar Hafid juga meminta dukungan data yang valid terkait keberadaan TKA di kompleks IMIP bahkan bupati berani menjamin keamanan TKA supaya bisa sekali-sekali mereka diijinkan keluar kompleks, berinteraksi dengan masyarakat supaya tidak ada kesan eksklusifitas. 
"Kalau bisa kasi keluarlah, beri rekreasi," ujarnya.

Selain upaya penguatan SDM lewat transfer ilmu dan teknologi, bupati juga mengharapkan IMIP menggandeng dan mengkaryakan perusahaan-perusahaan daerah di Morowali supaya bisa turut merasakan kesejahteraan dan otomatis bisa meningkatkan serapan PAD untuk kabupaten.

"Tolong (juga) IMIP jadi bapak angkat Pulau Sombori (obyek wisata bahari andalan Morowali) supaya ada peninggalan IMIP buat Morowali," kata gubernur mendukung harapan bupati ke jajaran IMIP.

Setelah melakukan pertemuan, rombongan gubernur dan bupati diajak meninjau beberapa unit pabrik seperti pabrik nikel pig iron, stainless steel, hot rolled coil, cold rolled coil, pabrik oksigen dan sarana prasarana lainnya.

Pada kesempatan itu, gubernur melihat langsung proses transfer ilmu dari seorang TKA yang mendampingi tenaga lokal saat mengoperasikan alat berat crane di salah satu pabrik.

Baca juga: IMIP minta bantuan DPR RI soal TKA