Pemkab Bantul bantu nelayan Palu dan Donggala

id perahu

Pemkab Bantul bantu nelayan Palu dan Donggala

Sejumlah pekerja menaikkan ikan hasil tangkapan nelayan ke atas kendaraan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (12/2/2019). Setelah beberapa pekan beristirahat akibat angin kencang dan gelombang tinggi, nelayan di wilayah itu kembali melaut. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/pd.

Palu (Antaranews Sulteng) -  Pemkab Bantul sebagai rasa solidaritas atas bencana alam yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah ikut menyerahkan bantuan kepada nelayan korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Sekretaris Kota Palu, Asri, Kamis membenarkan adanya bantuan sejumlah perahu untuk nelayan korban gempa dan tsunami yang ada di pesisir Teluk Palu dan Donggala.

Pemkab Bantul memberikan bantuan perahu kepada nelayan di Palu dan Donggala masing-masing berjumlah 23 buah. Jadi total perahu bantuan Pemkab dan masyarakat Bantul seluruhnya 46 buah.

Menurut dia, bantuan tersebut sangat dibutuhkan para nelayan karena perahu mereka hilang diterjang gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018 itu.

Dengan adannya bantuan perahu dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul, banyak nelayan kini akan bisa kembali melaut.

Pantauan Antara di dermaga tempat pelelangan ikan (TPI) Donggala dalam beberapa pekan ini, sudah sebagian besar nelayan kembali beraktivitas setelah empat bulan pascagempa dan tsunami.

"Hasil tangkapan ikan cukup mengembirakan," kata salah seorang nelayan di Banawa, Kabupaten Donggala.

Rata-rata ikan hasil tangkapan nelayan di Donggala maupun di Teluk Palu selama ini dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Harga ikan laut dijual pedagang di Palu saat ini Rp20.000/empat ekor ikan lajang/cakalang sedang.