Bersama menatap Piala Dunia

id tuan rumah piala dunia,pssi,liga 1

Bersama menatap Piala Dunia

Seorang karyawan saat melintasi tulisan PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta. ( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Dok)

Sepak bola Indonesia akan berkembang baik dari segi infrastruktur maupun ilmu kesepakbolaan

Jakarta (ANTARA) - Dampak terpilihnya Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 terasa hingga lapangan hijau.

Sebab, Joko Widodo lah yang mencetuskan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional, semasa dirinya menjabat Presiden di tahun 2014-2019.

Inpres ini berisi tentang perintah Presiden kepada kementerian dan lembaga untuk bersama-sama menggenjot prestasi sepak bola nasional.

Harapan akan kejayaan sepak bola pun kembali bergelora. Apalagi, PSSI secara resmi sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Setelah itu, PSSI juga menggandeng Australia untuk meloloskan rencana menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Dukungan pemerintah tentu diharapkan untuk meng-gol-kan kebijakan tersebut.

Menjadi tuan rumah turnamen penting seperti Piala Dunia tentu berpengaruh pada berbagai aspek khususnya sepak bola.

Pelatih klub Semen Padang Syafrianto Rusli memandang bahwa, dari sisi lapangan hijau, Piala Dunia sangat menguntungkan Indonesia.

"Sepak bola Indonesia akan berkembang baik dari segi infrastruktur maupun ilmu kesepakbolaan," ujar Syafrianto.

Dari sisi kesiapan lokasi pertandingan, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Yoyok Sukawi yakin Indonesia sudah siap untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen internasional termasuk Piala Dunia.

Yoyok menyebut, hal itu karena selam menjabat, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berhasil menyediakan infrastruktur sepak bola yang layak.

Hal tersebut dapat dilihat saat pelaksanaan Asian Games 2018 yang berjalan dengan lancar.

"Selama menjabat Presiden lima tahun lalu, Presiden Joko Widodo berhasil membenahi infrastruktur. Itulah kenapa PSSI berani mengusulkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," kata Yoyok.

Yoyok, yang juga CEO klub Liga 1 Indonesia PSIS Semarang, mengaku bahwa klub-klub merasakan langsung betapa kondisi stadion di Indonesia semakin membaik sejak masa pemerintahan Joko Widodo.

Di Jawa Tengah saja, dia mencontohkan, saat ini ada dua stadion yang sedang direnovasi agar lebih megah dan dapat digunakan untuk laga-laga antarnegara yaitu Stadion Manahan, Solo dan Stadion Jatidiri, Semarang.

Selain itu, Indonesia juga memiliki stadion-stadion berlevel internasional lain seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Patriot Candrabaga (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Kabupaten Bekasi), Stadion Pakansari (Kabupaten Bogor), Stadion Jakabaring (Palembang) dan Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung).

"Dengan semangat Asian Games 2018, saya optmistis pemerintah bakal 'all out' untuk persiapan tuan rumah Piala Dunia," tutur Yoyok.

Menjadi tuan rumah Piala Dunia, lanjut dia, merupakan usaha bersama. Semua pihak, termasuk PSSI dan pemerintah, harus bergandengan tangan.

Jika pemerintah terlibat dalam penyiapan infrastruktur dan regulasi-regulasi non-teknis, PSSI mengatur segala hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan, wasit dan pemain.

"PSSI sebagai federasi sepak bola pasti berjalan dengan pemerintah dengan sendirinya," kata Yoyok.

Bukan cuma infrastruktur

Pemain tim nasional Indonesia periode 1980-an Bambang Nurdiansyah mengingatkan bahwa soal tuan rumah Piala Dunia bukan cuma soal infrastruktur.

Menurut Bambang, pembenahan sarana dan prasarana harus bersamaan dengan pembentukan tim nasional yang kuat dan bisa bersaing dengan negara lain.

"Kalau sekadar tuan rumah tetapi timnas kita tidak bisa apa-apa, ya, percuma saja," kata dia.

PSSI, kata pria pemegang lisensi pelatih AFC Pro itu, mesti dapat menemukan dan membina pemain-pemain agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Selain itu, mempersiapkan jajaran pelatih juga dinilai penting.

Salah satu cara terbaik melakukan itu adalah dengan membuat kompetisi dari akar rumput (grass root).

PSSI diminta menggalakkan kompetisi di tingkat asosiasi mulai dari asosiasi kabupaten, asosiasi kota hingga asosiasi provinsi.

Kemintraan dengan pemerintah pun mesti dipertajam dengan menyatukan visi peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Bambang menganggap jangan ada lagi tim sepak bola yang berbeda antara PSSI dan pemerintah.

"Jangan lagi ada Kementerian Pemuda dan Olahraga membuat tim sendiri, seperti tim pelajar meski sudah ada timnas U-16 PSSI. Pemerintah dan federasi harus bersama membangun sepak bola nasional," tutur dia.

PSSI, pada akhir Mei 2019, sudah menyatakan ketertarikan kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Untuk dapat menggelar turnamen tersebut, PSSI mendapatkan banyak saingan yaitu Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, serta duet Myanmar dan Thailand. Selain itu, ada pula negara di luar Asia yakni Peru dan Brazil.

PSSI menyiapkan delapan stadion untuk Piala Dunia U-20, tetapi saat ini baru enam yang bisa dipastikan yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Patriot Candrabaga, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari, Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Si Jalak Harupat.

FIFA mengumumkan negara tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 pada kuartal keempat tahun 2019.

Sementara untuk Piala Dunia 2034, PSSI mengajukan diri bersama Australia. Sebelumnya, Indonesia tertarik menggandeng Thailand, tetapi Negeri Gajah Putih menyatakan belum siap.

Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan, alasan mengajak Australia adalah karena PSSI memiliki hubungan yang baik dengan Federasi Sepak Bola Australia (FFA).

Peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dinilai PSSI cukup besar karena telah berpengalaman melaksanakan turnamen sepak bola level AFC maupun FIFA.

Di dua tahun terakhir (2018-2019) saja, Indonesia menjadi tempat pelaksanaan Piala Asia U-19 AFC 2018, Asian Games 2018, Kualifikasi Piala Asia U-19 AFC 2020 dan Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020.

Catatan tersebut belum termasuk tujuh turnamen sepak bola, futsal dan sepak bola pantai tingkat AFF yang berlangsung di Indonesia.

Baca juga: Menanti sukses ajang olahraga dunia di periode kedua Jokowi
Baca juga: Australia gandeng Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia 2034