Modulu-dulu penghormatan warga untuk tamu Festival Lembah Lore

id Festival Lembah Lore,Kabupaten Poso,Lore Peore,Lembah Napu,Poso

Modulu-dulu penghormatan warga untuk tamu Festival Lembah Lore

Warga Desa Wanga menggelar "Modulu-dulu" yang diikuti Bupati Poso Darmin A. Sigilipu dan jajarannya dalam Festival Lembah Lore di Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore, Jumat. (20/9/2019). ANTARA/Muhammad Hajiji

Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Modulu-dulu atau makan bersama-sama merupakan salah bentuk penghormatan warga Lembah Lore kepada para tamu Festival Lembah Lore di Desa Wanga, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kata Ketua Adat Lore, Hari Kibi.

Modulu-dulu merupakan tradisi perjamuan di Lembah Lore di Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore yang dilaksanakan dalam Festival Lembah Lore, Jumat, dengan dihadiri lebih dari 1.000 tamu undangan dan peserta.

"Modulu-dulu kalau kita artikan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya makan secara bersama-sama dalam satu wadah. Modulu-modulu menggambarkan bahwa warga Lore sangat menghargai dan menghormati tamu yang datang ke Lembah Lore," ucap dia di Poso, Jumat malam.

Ia mengatakan Modulu-dulu tradisi nenek moyang warga setempat yang diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini.

Selain itu, kata dia, Modulu-dulu suatu bentuk penyambutan dan penghormatan kepada tamu yang datang di Lembah Lore. Setiap tamu dari dalam maupun luar negeri akan dijamu dengan tradisi Modulu-dulu.

"Ketika menyambut tamu yang datang, tamu disambut dengan Modulu-dulu," kata Hari Kibi.

Ia menjelaskan Modulu-dulu mengandung makna kebersamaan dan persahabatan, walaupun mereka baru pertama kali bertemu dengan para tamu.

Ketika tamu dijamu dengan Modulu-dulu, kata dia, maka tamu tersebut dianggap bagian dari warga Lore.

Modulu-dulu, kata dia, selain dilestarikan warga untuk menyambut tamu dalam setiap acara formal, juga dilaksanakan dalam setiap syukuran ketika panen hasil pertanian atau perkebunan mereka.

Ia mengatakan makan bersama atau Modulu-dulu bagi warga Lembah Lore di dalamnya terdapat "Duku", terbuat dari anyaman rotan yang di dalamnya beralas daun pisang.

Di atas daun pisang diisi nasi dan sayur beko (sayu yang terbuat dari pisang). Duku bagi warga Lembah Lore merupakan alat tradisional menapis beras atau membersihkan beras dari kotoran.

Dalam perjamuan, satu Duku terdiri atas tiga sampai empat orang. Mereka tanpa menggunakan sendok saat menikmati makanan yang tersedia di Duku, dalam tradisi Modulu-dulu itu.

Setiap kelompok yang menikmati menu di satu Duku juga disiapkan satu Bingka Molangke (bakul nasi hasil anyaman berbahan rotan yang ada kakinya).

Selain satu Molangke, juga tersedia air minum yang disediakan di cangkir kecil.
Warga Desa Wanga menggelar perjamuan (makan malam) "Modulu-dulu" yang diikuti oleh Bupati Poso Darmin A Sigilipu dan jajarannya dalam Festival Lembah Lore, di Desa Wanga Kecamatan Lore Peore, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
 
Warga Desa Wanga menggelar "Modulu-dulu yang diikuti Bupati Poso Darmin A. Sigilipu dan jajarannya dalam Festival Lembah Lore di Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore, Jumat (20/9/2019). ANTARA/Muhammad Hajiji