Dinkes imbau warga Palu waspada DBD

id dinkes,dbd,Palu,Sulteng

Dinkes imbau warga Palu waspada  DBD

KLB Demam Berdarah Seorang dokter melakukan pemeriksaan pada seorang anak yang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Madani, Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (28/1). Dinas Kesehatan Kota Palu menyatakan demam berdarah sebagai Keadaan Luar Biasa (KLB) menyusul meninggalnya seorang anak penderita DBD pada Minggu (27/1). Saat ini, sejumlah pasien terus mendatangi Rumah Sakit dan terdiagnosa menderita DBD. (FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau warga untuk waspada terhadap demam berdarah dengue (DBD) yang biasanya muncul saat musim hujan.

Kepala Didang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Muh Saleh Amin, Jumat, di Palu mengatakan DBD merupakan salah satu penyakit yang dapat membahayakan kesehatan jika seseorang terserang dan tidak segera mendapatkan perawatan.

Karena itu, warga harus waspada dan segera memeriksakan diri kepada dokter jika sakit dengan gejala-gejala tertentu.

Gejala yang lazim adalah suhu badan panas tinggi dan tidak turun dalam beberapa hari. Juga penderita merasa pusing dan muntah-muntah.

Kalau ada warga yang sakit dengan gejala-gejala dimaksud, secepatnya memeriksakan diri kepada dokter terdekat agar bisa segera mendapat pengobatan.

Kota Palu selama ini cukup rawan DBD, khususnya saat musim hujan. Sekerang ini beberapa wilayah di Sulteng sedang diguyur hujan sehingga perlu mendapat perhatian dari masyarakat, termasuk di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menjaga lingkungan dan tempat tinggal dari potensi-potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue melalui gigitan.

Untuk mencegah DBD, kata dia, Dinkes Palu dibantu pihak puskesmas, kelurahan dan kecamatan terus melakukan sosialisasi kepada warga untuk selalu menerapkan 3 M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup dan mengubur benda-benda yang dapat menampung air seperti kaleng bekas dan sejenisnya.

Beberapa wilayah yang terbilang selama ini banyak ditemukan kasus DBD antara lain Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Barat, Palu Timur, Tatanga dan Mantikulore.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan kurun Januari-Februari 2019 tercatat ada sekitar 100 warga yang terserang DBD dan empat diantaranya meninggal karena terlambat dibawah ke rumah sakit, demikian Muh Saleh Amin.