Palu (ANTARA) - Sejumlah warga prasejahtera yang terdampak pandemi COVID-19 di Kota Palu, mengapresiasi bantuan yang diberikan Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Sulawesi Tengah.
"Saya ini pekerja serabutan yang merasakan dampak dengan adanya virus ini, orang tidak mau pakai kerja sehingga untuk makan susah, untungnya ada bantuan ini sangat menolong saya," kata Wijiantoro (50) salah satu warga kota Palu yang terima bantuan dari PGLII Sulteng, Rabu.
Bapak dua anak ini mengaku, selama wabah virus corona, baru kali ini dirinya mendapat bantuan sembako seperti yang diberikan PGLII Sulteng.
"Baru pertama kali ini terima bantuan selama dampak ini virus ini," cerita Wijiantoro yang mengaku salah satu orang yang terdampak bencana alam 28 September 2018 lalu.
"Saya dulu punya rumah dan tinggal di Jonooge, namun rumah kena likuefaksi, sekarang saya tinggal sama rumah orang di Palu selatan, Kota Palu," jelasnya.
Ketua PGLII Sulteng Yewin Chandra mengatakan, 500 paket bantuan yang disiapkan mulai distribusikan untuk beberapa wilayah, di antaranya seputaran Inpres, Maesa, Basuki Rahmat, dan kepada beberapa penyuluh agama, di Kota Palu.
Ia mengatakan paket yang dibagikan tersebut berupa beras lima kilogram, telor satu rak, mie instan, minyak goreng, ikan kaleng, alat kebersihan seperti sabu mandi, sabun cuci dan masker.
"Nilai paket yang dibagikan sekitar 300 dari dua paket sembako maupun paket kebersihan, dan penerima bantuan ini telah didata," katanya.
Ia menjelaskan perlunya penerima bantuan didata untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti bantuan yang tidak tepat sasaran.
"Sehingga syarat terima bantuan ini KTP penerima difoto dan penerima sebelumnya sudah didata. Hal ini kami lakukan untuk mempertanggungjawab dana yang dipercayakan kepada kami," jelasnya.
Yewin katakan, penerima bantuan yang dekat posko, bisa mengambil langsung sementara yang jauh akan didistribusi oleh tim.
"Tim yang distribusi ini dilengkapi dengan alat APD, masyarakat tidak usah kuatir. Distribusi akan dilakukan sampai habis, tidak cukup satu hari, dan bantuan ini akan lagi dilakukan beberapa minggu ke depan," katanya.
"Saya ini pekerja serabutan yang merasakan dampak dengan adanya virus ini, orang tidak mau pakai kerja sehingga untuk makan susah, untungnya ada bantuan ini sangat menolong saya," kata Wijiantoro (50) salah satu warga kota Palu yang terima bantuan dari PGLII Sulteng, Rabu.
Bapak dua anak ini mengaku, selama wabah virus corona, baru kali ini dirinya mendapat bantuan sembako seperti yang diberikan PGLII Sulteng.
"Baru pertama kali ini terima bantuan selama dampak ini virus ini," cerita Wijiantoro yang mengaku salah satu orang yang terdampak bencana alam 28 September 2018 lalu.
"Saya dulu punya rumah dan tinggal di Jonooge, namun rumah kena likuefaksi, sekarang saya tinggal sama rumah orang di Palu selatan, Kota Palu," jelasnya.
Ketua PGLII Sulteng Yewin Chandra mengatakan, 500 paket bantuan yang disiapkan mulai distribusikan untuk beberapa wilayah, di antaranya seputaran Inpres, Maesa, Basuki Rahmat, dan kepada beberapa penyuluh agama, di Kota Palu.
Ia mengatakan paket yang dibagikan tersebut berupa beras lima kilogram, telor satu rak, mie instan, minyak goreng, ikan kaleng, alat kebersihan seperti sabu mandi, sabun cuci dan masker.
"Nilai paket yang dibagikan sekitar 300 dari dua paket sembako maupun paket kebersihan, dan penerima bantuan ini telah didata," katanya.
Ia menjelaskan perlunya penerima bantuan didata untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti bantuan yang tidak tepat sasaran.
"Sehingga syarat terima bantuan ini KTP penerima difoto dan penerima sebelumnya sudah didata. Hal ini kami lakukan untuk mempertanggungjawab dana yang dipercayakan kepada kami," jelasnya.
Yewin katakan, penerima bantuan yang dekat posko, bisa mengambil langsung sementara yang jauh akan didistribusi oleh tim.
"Tim yang distribusi ini dilengkapi dengan alat APD, masyarakat tidak usah kuatir. Distribusi akan dilakukan sampai habis, tidak cukup satu hari, dan bantuan ini akan lagi dilakukan beberapa minggu ke depan," katanya.