Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi Provinsi Sulawesi Tengah Mohammad Irwan Lapatta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memastikan kebenaran dan kevalidan data penerima stimulan tahap II agar penyaluran bantuan tepat sasaran.

“BPBD sebagai instansi yang menangani langsung tahapan penyaluran bantuan stimulan agar memperhatikan kelengkapan administrasi legal dan formal, khususnya terkait dengan perubahan data baik yang diusulkan maupun yang telah di-SK-kan sesuai dengan hasil verifikasi di lapangan,” ungkap Bupati Mohammad Irwan Lapatta terkait dengan percepatan pemulihan pascagempa Sigi di Sigi, Jumat.

Bupati menyebut data menjadi penting dalam penyaluran bantuan stimulan, sehingga diharapkan data calon penerima yang diusulkan ke BPBD dan Bupati Sigi harus bersumber dari kepala desa di masing-masing desa.

Mohammad Irwan mengakui salah satu penyebab keterlambatan penyaluran bantuan stimulan, disebabkan data penerima masih bermasalah.

Misalnya, lanjut Bupati, ada warga yang rumahnya rusak berat, namun di data sebagai rusak ringan. Begitu juga sebaliknya, warga yang rumahnya rusak sedang, menjadi rusak berat.

“Oleh karenanya ini harus diperbaiki, divalidasi betul. Dilakukan cek lapangan, agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” sebutnya.

Sebelumnya, Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta dalam acara puncak peringatan HUT ke-12 Kabupaten Sigi tahun 2020 menyampaikan bantuan stimulan tahap II senilai Rp544 miliar dananya berasal dari hibah, baru Rp343 miliar yang disalurkan kepada penerima manfaat.

"Total yang rumah rusak dan berhak mendapat bantuan dari dana stimulan tahap dua sebanyak 24.219 kepala keluarga, dan sudah disalurkan kepada 16.123 atau 66,6 persen atau dana sudah masuk ke rekening warga," kata Bupati.

Bantuan dana perbaikan rumah masing-masing Rp50 juta, ia menjelaskan, sudah disalurkan kepada 3.147 dari 5.428 warga yang rumahnya rusak berat.

Selain itu, sebanyak 3.737 dari 5.683 warga yang rumahnya rusak sedang akibat bencana sudah mendapatkan dana stimulan perbaikan rumah masing-masing senilai Rp25 juta. Bantuan untuk 1.946 warga yang rumahnya rusak sedang masih dalam proses penyaluran.

Warga yang rumahnya rusak ringan akibat bencana juga mendapatkan bantuan perbaikan rumah senilai Rp10 juta per unit rumah. Pemerintah sudah menyalurkan stimulan dana tersebut kepada 9.237 dari 13.108 kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan.

Terkait hal itu, BPBD Kabupaten Sigi mengakui ada beberapa kendala dalam penyelesaian penyaluran dana stimulan tahap II di antaranya yaitu telah berakhirnya tugas Tim Pendamping Percepatan Pembangunan Perumahan (TP4) dan tim pendukung stimulan tahap II.

Sebagai tindak lanjut mengatasi kendala yang ada, Pemerintah daerah Kabupaten Sigi akan mengajukan perubahan rencana kegiatan dan anggaran (RKA) serta perpanjangan waktu pelaksanaan kegiatan terkait dengan proses penyaluran dana stimulan tahap II yang belum terealisasi sesuai dengan target output yang sudah direncanakan.

Hal ini telah menjadi komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan penyaluran dana stimulan tersebut.


Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024