Palu (ANTARA) -
PT Pertamina (Persero) mencatat realisasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Provinsi Sulawesi Tengah enam bulan terakhir mencapai 237.550 kiloliter.
 
"Tidak ada kuota pada BBM nonsubsidi. Pertamina selalu berupaya menjaga kehandalan pasokan untuk memenuhi kebutuhan energi di tengah masyarakat," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Kamis.
 
BBM nonsubsidi atau Jenis BBM Umum (JBU) yakni pertalite, pertamax, pertamax turbo, dan dexlite secara umum beredar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sulteng selalu terpenuhi.
 
Dikemukakannya, pada triwulan pertama atau  April realisasi JBU sebanyak 14.481 kiloliter, lalu di Mei realisasi meningkat sebesar 15.799 kiloliter, kemudian Juni 17.062 kiloliter, Juli 19.300 kiloliter dan Agustus 20.919 kiloliter serta September berada di angka 20.730 kiloliter.
 
Bahkan, katanya, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, Pertamina telah melakukan sejumlah terobosan di antaranya program pertashop bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melayani penjualan BBM berkualitas di wilayah pedesaan yang belum memiliki SPBU konvensional.
 
Selain itu, ada pula program SPBU kompak BBM satu harga yang menyasar desa terpencil, terluar, tertinggal (3T), yang mana harga penjualan sama seperti harga di Pulau Jawa.
 
"Pertamina memiliki tanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat hingga pelosok desa, baik itu produk BBM maupun elpiji," tuturnya.
 
Sebelumnya secara umum di Pulau Sulawesi paparnya, konsumsi BBM dan elpiji pada Juli lalu sudah menunjukkan tren positif, meskipun di tengah masa pandemi COVID-19 hal itu tidak mempengaruhi dari sisi konsumsi.
 
Tercatat hingga pekan terakhir Juli, rata-rata konsumsi produk gasoline premium, pertalite, pertamax dan pertamax turbo di masa normal baru (Juni-Juli 2020) sebesar 5.960 kiloliter/hari.
 
"Begitu pun dengan Jenis BBM Tertentu atau BBM bersubsidi selalu terpenuhi, karena masing-masing daerah sudah ditetapkan kuota," demikian Laode.

Pewarta : Moh Ridwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024