Jakarta (ANTARA) - Central Data Technology, salah satu unit usaha CTI Group, menggandeng Entrust menyediakan akses passwordless dan touchless bagi pelanggannya sebagai solusi mengatasi kerentananan keamanan siber saat para karyawan banyak yang bekerja dari rumah (WFH) di masa pandemi.
Banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah atau jarak jauh telah meningkatkan risiko pencurian identitas, peretasan kata sandi, dan kehilangan informasi kredensial. Terlebih, menurut Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) 70 persen warga di 9 kota besar Indonesia belum mengetahui hal-hal berkaitan dengan perlindungan kata sandi.
Banyak orang menggunakan sandi yang sama pada beberapa akun kerja dan pribadi, dan rentan terhadap serangan phishing yang bertujuan mencuri kredensial.
"Kita bisa melihat bahwa penggunaan kata sandi tidak cukup untuk keamanan identitas digital. Para pemimpin IT perlu mencari solusi autentikasi passwordless dan touchless untuk keamanan yang lebih tinggi, dan untuk mematuhi protokol kesehatan yang mengharuskan perusahaan meminimalkan objek yang menyentuh di ruang umum,” kata Presiden Direktur Central Data Technology, Lugas Satrio, dalam siaran pers, dikutip Kamis.
Menurut Claus Hansen, wakil presiden solusi perusahaan, Asia Pasifik & Jepang, Entrust, Entrust Identity menggunakan kredensial berbasis sertifikat dan teknologi seluler untuk mengaktifkan akses tanpa kata sandi, menghilangkan risiko penggunaan ulang kata sandi dan peretasan kata sandi yang tidak aman.
Dan sesuai protokol kesehatan, autentikasi tanpa sentuhan memberikan karyawan akses tanpa hambatan ke gedung dan sistem.
Cara kerja solusi passwordless dan touchless Central Dana dan Entrust ini adalah dengan memasangkan (pairing) perangkat soluler dengan laptop atau komputer (PC) menggunakan konektivitas Bluetooth.
Setelah pengguna memasukkan PIN pada perangkat untuk membuka dan mengakses identitasnya sendiri menggunakan biometrik, seperti sidik jari dan pengenalan wajah. Pengguna kemudian diiautentifikasi dan konektivitas Bluetooth perangkat masuk ke PC tanpa kata sandi serta membuka sistem masuk tunggal (Single Sign On) ke aplikasi Cloud kemudian mereka sudah bisa mengaksesnya.
Jarak atau jangkauan perangkat bisa diatur sehingga perangkat seluler akan otomatis logout dari sistem saat berada di luar jangkauan.
Banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah atau jarak jauh telah meningkatkan risiko pencurian identitas, peretasan kata sandi, dan kehilangan informasi kredensial. Terlebih, menurut Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) 70 persen warga di 9 kota besar Indonesia belum mengetahui hal-hal berkaitan dengan perlindungan kata sandi.
Banyak orang menggunakan sandi yang sama pada beberapa akun kerja dan pribadi, dan rentan terhadap serangan phishing yang bertujuan mencuri kredensial.
"Kita bisa melihat bahwa penggunaan kata sandi tidak cukup untuk keamanan identitas digital. Para pemimpin IT perlu mencari solusi autentikasi passwordless dan touchless untuk keamanan yang lebih tinggi, dan untuk mematuhi protokol kesehatan yang mengharuskan perusahaan meminimalkan objek yang menyentuh di ruang umum,” kata Presiden Direktur Central Data Technology, Lugas Satrio, dalam siaran pers, dikutip Kamis.
Menurut Claus Hansen, wakil presiden solusi perusahaan, Asia Pasifik & Jepang, Entrust, Entrust Identity menggunakan kredensial berbasis sertifikat dan teknologi seluler untuk mengaktifkan akses tanpa kata sandi, menghilangkan risiko penggunaan ulang kata sandi dan peretasan kata sandi yang tidak aman.
Dan sesuai protokol kesehatan, autentikasi tanpa sentuhan memberikan karyawan akses tanpa hambatan ke gedung dan sistem.
Cara kerja solusi passwordless dan touchless Central Dana dan Entrust ini adalah dengan memasangkan (pairing) perangkat soluler dengan laptop atau komputer (PC) menggunakan konektivitas Bluetooth.
Setelah pengguna memasukkan PIN pada perangkat untuk membuka dan mengakses identitasnya sendiri menggunakan biometrik, seperti sidik jari dan pengenalan wajah. Pengguna kemudian diiautentifikasi dan konektivitas Bluetooth perangkat masuk ke PC tanpa kata sandi serta membuka sistem masuk tunggal (Single Sign On) ke aplikasi Cloud kemudian mereka sudah bisa mengaksesnya.
Jarak atau jangkauan perangkat bisa diatur sehingga perangkat seluler akan otomatis logout dari sistem saat berada di luar jangkauan.