Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah berupaya meningkatkan produksi jagung dan padi, untuk menuju swasembada pangan dalam rangka menunjang program nasional menuju ketahanan pangan.

"Upaya memaksimalkan produksi jagung, kami lakukan dengan menggencarkan Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan (P3K) jagung menjadi primadona," ujar Bupati Buol, Amirudin Rauf, di Uol, Rabu, terkait dengan upaya peningkatan sektor pertanian.

Pemkab Buol menargetkan hasil panen jagung mencapai 100 ribu ton per tahun, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani jagung di daerah itu.

Amirudin Rauf menjelaskan, komoditi jagung diupayakan menjadi primadona pertanian Bumi Pogogul, Buol dengan memaksimalkan program P3K jagung.

Lewat program itu, sebut dia, target panen jagung per tahun mulai  2022 mencapai 100 ribu ton, yang sekaligus membawa Buol surplus jagung.

Data Pemerintah Kabupaten Buol,  pada 2019 produksi jagung  94.384 ton, kemudian 2020 mencapai 86.587, 5 ton dengan luas tanam 17.317,5 hektare.

Untuk padi sawah, kata Bupati, juga menjadi primadona yang selalu diprioritaskan. Pemkab Buol, menggagas program "gertak bos" atau gerakan tanam serentak Buol swasembada untuk mendorong terbukanya pencetakan sawah baru, bantuan modal serta infrastruktur.

"Targetnya adalah pada tahun 2022 Buol dapat memproduksi 50 ribu ton beras per tahun," ujar dia.

Pemkab Buol merinci, luas tanam padi sawah 2020 per 5 Juli mencapai 6. 743, 2 hektare dengan estimasi produksi 28,860,9 ton gabah/panen.

"Jika sektor pertanian kuat, artinya, aktivitas produksi rakyat juga ikut berkembang. Maka, dapat dipastikan Kabupaten Buol dapat mewujudkan kedaulatan pangan atau swasembada pangan," ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan produksi pertanian ini, akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan mayoritas masyarakat. Sebab, hampir 70-80 persen masyarakat Kabupaten Buol adalah petani.

 


Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024