Palu (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Banawa Lalundu mengirimkan bantuan berupa tenda untuk kaun rentan penyintas gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
"Selain tenda kami juga memberi bantuan sembako untuk penyintas dan kelompom rentan di Mamuju, Sulbar," ucap Kepala KPH Banawa Lalundu Mirwan di Palu, Sabtu.
Logistik dan tenda yang dikirim ke Mamuju, kata Mirwan diangkut oleh empat unit kendaraan roda empat. Bantuan berupa tenda dan logistik telah diserahkan kepada penyintas gempa dan kelompok rentan di Mamuju.
Mirwan mengemukakan bahwa kelompok rentan, perempuan, anak, balita, lansia, menjadi satu komponen yang paling terdampak dalam situasi bencana dan tanggap darurat bencana.
Olehnya, sebut dia bantuan berupa tenda dan logistik semoga bisa meringankan beban yang diderita oleh kelompok rentan tersebut.
"Semoga tenda yang kami beri, bisa membantu kenyamanan dan keamanan kelompok rentan dalam situasi tanggap darurat," ujarnya.
Sejak Jumat 15/1 hingga Sabtu 23/1 bantuan kemanusiaan dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah masih terus bergulir ke Mamuju, Sulawesi Barat.
Bantuan kemanusiaan itu sebagai bentuk kepedulian sosial masyarakat di Sulawesi Tengah termasuk di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi yang merupakan daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 lalu.
Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar mengimbau masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene untuk dapat kembali ke rumah masing-masing pascabencana gempa bumi pada 15 Januari 2021.
Gubernur berencana memanggil camat, lurah dan kepala desa hari ini (Sabtu 23/1), untuk meminta mereka mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing, kalau rumah mereka tidak rusak.
Ali menyatakan tidak ada yang perlu ditakutkan masyarakat, karena situasi sudah kembali aman. Selain itu, tidak perlu ketakutan dengan isu-isu jika ada gempa yang lebih besar serta tsunami di wilayah Sulbar.
“Saya rasa kita harus semangat, tidak usah terlena dan takut, tapi tetap waspada,” harap Gubernur Ali.
"Selain tenda kami juga memberi bantuan sembako untuk penyintas dan kelompom rentan di Mamuju, Sulbar," ucap Kepala KPH Banawa Lalundu Mirwan di Palu, Sabtu.
Logistik dan tenda yang dikirim ke Mamuju, kata Mirwan diangkut oleh empat unit kendaraan roda empat. Bantuan berupa tenda dan logistik telah diserahkan kepada penyintas gempa dan kelompok rentan di Mamuju.
Mirwan mengemukakan bahwa kelompok rentan, perempuan, anak, balita, lansia, menjadi satu komponen yang paling terdampak dalam situasi bencana dan tanggap darurat bencana.
Olehnya, sebut dia bantuan berupa tenda dan logistik semoga bisa meringankan beban yang diderita oleh kelompok rentan tersebut.
"Semoga tenda yang kami beri, bisa membantu kenyamanan dan keamanan kelompok rentan dalam situasi tanggap darurat," ujarnya.
Sejak Jumat 15/1 hingga Sabtu 23/1 bantuan kemanusiaan dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah masih terus bergulir ke Mamuju, Sulawesi Barat.
Bantuan kemanusiaan itu sebagai bentuk kepedulian sosial masyarakat di Sulawesi Tengah termasuk di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi yang merupakan daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 lalu.
Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar mengimbau masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene untuk dapat kembali ke rumah masing-masing pascabencana gempa bumi pada 15 Januari 2021.
Gubernur berencana memanggil camat, lurah dan kepala desa hari ini (Sabtu 23/1), untuk meminta mereka mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing, kalau rumah mereka tidak rusak.
Ali menyatakan tidak ada yang perlu ditakutkan masyarakat, karena situasi sudah kembali aman. Selain itu, tidak perlu ketakutan dengan isu-isu jika ada gempa yang lebih besar serta tsunami di wilayah Sulbar.
“Saya rasa kita harus semangat, tidak usah terlena dan takut, tapi tetap waspada,” harap Gubernur Ali.