Palu (ANTARA) - Kepolisian Resort Poso, Polda Sulawesi Tengah, melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) membentuk Reserse Konsultan Usaha Mikro (seKoumik) mendampingi seluruh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di kabupaten itu.
Kepala Satuan Reskrim Polres Poso AKP Aji Riznaldi Nugroho Sik mengatakan pembentukan seKoumic tersebut, untuk mendukung program Kapolri dan nawacita Presiden dalam rangka peningkatan ekonomi nasional, hingga ke desa-desa terpencil.
"seKoumic ini untuk mendampingi Bumdes, khususnya pengurus agar diberdayakan untuk memajukan usaha Bumdes," kata Aji Nugroho, di Poso, Kamis.
Dia mengatakan dalam pemantauan pihak kepolisian khususnya di pedesaan yang saat ini usaha mikro di kelola oleh Bumdes, terdapat banyak bermasalah dari segi pengelolaan keuangan yang mengakibatkan usaha Bumdes tidak berjalan baik.
Menurutnya, hal itu disebabkan beberapa hal seperti sumber daya manusia (SDM) kurang memadai, sistem tidak berjalan baik, pemilihan usaha yang kurang tepat, dan pemasaran yang salah sasaran.
"Nah, semoga dengan pembentukan seKoumic ini, usaha Bumdes bisa berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat desa setempat dan kabupaten," katanya.
Selain itu kata Aji, dengan majunya usaha Bumdes akan berdampak pada penyerapan lapangan kerja, sehingga perekonomian di desa kuat dan sejahtera, yang akan berdampak berkurangnya tingkat kriminalitas di desa tersebut.
Kepala Satuan Reskrim Polres Poso AKP Aji Riznaldi Nugroho Sik mengatakan pembentukan seKoumic tersebut, untuk mendukung program Kapolri dan nawacita Presiden dalam rangka peningkatan ekonomi nasional, hingga ke desa-desa terpencil.
"seKoumic ini untuk mendampingi Bumdes, khususnya pengurus agar diberdayakan untuk memajukan usaha Bumdes," kata Aji Nugroho, di Poso, Kamis.
Dia mengatakan dalam pemantauan pihak kepolisian khususnya di pedesaan yang saat ini usaha mikro di kelola oleh Bumdes, terdapat banyak bermasalah dari segi pengelolaan keuangan yang mengakibatkan usaha Bumdes tidak berjalan baik.
Menurutnya, hal itu disebabkan beberapa hal seperti sumber daya manusia (SDM) kurang memadai, sistem tidak berjalan baik, pemilihan usaha yang kurang tepat, dan pemasaran yang salah sasaran.
"Nah, semoga dengan pembentukan seKoumic ini, usaha Bumdes bisa berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat desa setempat dan kabupaten," katanya.
Selain itu kata Aji, dengan majunya usaha Bumdes akan berdampak pada penyerapan lapangan kerja, sehingga perekonomian di desa kuat dan sejahtera, yang akan berdampak berkurangnya tingkat kriminalitas di desa tersebut.