Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amirudin Rauf memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) di kabupaten itu untuk menggunakan pangan lokal demi menjaga stabilitas ekonomi daerah, dalam pemanfaatan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
"Hal ini akan menguntungkan banyak sektor dalam daerah. Semisal kita membeli ayam dan telur dalam daerah, kita dapat mengembangkan usaha peternakan lokal, menyerap tenaga kerja, memastikan pendapatan tenaga kerja dalam hal ini rakyat.," kata Bupati Buol Amirudin Rauf, di Buol, Senin.
Selain itu kata dia, dalam indikator makro ekonomi, kita dapat memastikan money supply dalam daerah, pasar lokal menjadi kuat, dan aliran uang keluar daerah (capital out flow) juga dapat dikurangi.
Menggunakan produk pangan lokal dalam pemenuhan pangan masyarakat, sebut Amirudin, sebagai langkah membangun kemandirian dan kedaulatan ekonomi, yang memiliki arah keberpihakan pada pelaku ekonomi dan usaha dalam daerah.
"Dengan langkah di atas, maka akan tercipta dengan sendirinya apa yang disebut multiplayer efek atau efek domino pada seluruh sektor dan sendi perekonomian dalam daerah, baik petani, peternak, pengusaha, dan optimalisasi fiskal daerah," ungkapnya.
Bupati Amirudin juga meminta kepada OPD dan pihak perbankan harus berkerjasama dalam mengupayakan dan menutup kran produk luar daerah. Hal ini demi memastikan usaha lokal berkembang, produk lokal laris di pasaran, dan geliat usaha agrobisnis dan peternakan menjamur.
"Sinergitas OPD, perbankan dalam bidang kredit dan lain-lain, serta pelaku usaha harus didesain dalam satu kerangka kerja kebijakan yang saling terkoordinasi dan memiliki capaian yang jelas. Kita akan memastikan produk sembako dalam daerah terbeli, jika kurang baru kita akan memasok dari luar. Sejauh ini, usaha-usaha lokal kita sudah cukup mampu memenuhi kebutuhan pemulihan ekonomi maupun jaring pengaman sosial utamanya pemenuhan pangan," katanya.
Olehnya, di tengah program yang sangat membutuhkan bahan sembako baik dalam BLT atau PKH, baiknya memprioritaskan hasil sembako local. Tindakan ini dapat membantu usaha lokal berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan otomatis menjamin kesejahteraan rakyat.
“Jika perlu kita akan buat surat edaran untuk menjamin usaha peternakan ayam potong dan petelur terjual. Selain ayam, dapat juga kita terapkan pada sektor pangan lain, seperti beras, dan lainnya. Keberpihakan kita jelas adalah mempriroitaskan usaha pangan dan peternakan dalam daerah," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Buol fokuskan APBD 2021 untuk tiga program prioritas COVID-19
Baca juga: Pemkab Buol kirim petambak ke Takalar belajar budidaya benih udang vaname
Baca juga: Bupati Buol: Investasi harus berdampak pemerataan ekonomi
Baca juga: Bupati Buol minta perusahaan sawit berkontribusi bangun ekonomi warga
"Hal ini akan menguntungkan banyak sektor dalam daerah. Semisal kita membeli ayam dan telur dalam daerah, kita dapat mengembangkan usaha peternakan lokal, menyerap tenaga kerja, memastikan pendapatan tenaga kerja dalam hal ini rakyat.," kata Bupati Buol Amirudin Rauf, di Buol, Senin.
Selain itu kata dia, dalam indikator makro ekonomi, kita dapat memastikan money supply dalam daerah, pasar lokal menjadi kuat, dan aliran uang keluar daerah (capital out flow) juga dapat dikurangi.
Menggunakan produk pangan lokal dalam pemenuhan pangan masyarakat, sebut Amirudin, sebagai langkah membangun kemandirian dan kedaulatan ekonomi, yang memiliki arah keberpihakan pada pelaku ekonomi dan usaha dalam daerah.
"Dengan langkah di atas, maka akan tercipta dengan sendirinya apa yang disebut multiplayer efek atau efek domino pada seluruh sektor dan sendi perekonomian dalam daerah, baik petani, peternak, pengusaha, dan optimalisasi fiskal daerah," ungkapnya.
Bupati Amirudin juga meminta kepada OPD dan pihak perbankan harus berkerjasama dalam mengupayakan dan menutup kran produk luar daerah. Hal ini demi memastikan usaha lokal berkembang, produk lokal laris di pasaran, dan geliat usaha agrobisnis dan peternakan menjamur.
"Sinergitas OPD, perbankan dalam bidang kredit dan lain-lain, serta pelaku usaha harus didesain dalam satu kerangka kerja kebijakan yang saling terkoordinasi dan memiliki capaian yang jelas. Kita akan memastikan produk sembako dalam daerah terbeli, jika kurang baru kita akan memasok dari luar. Sejauh ini, usaha-usaha lokal kita sudah cukup mampu memenuhi kebutuhan pemulihan ekonomi maupun jaring pengaman sosial utamanya pemenuhan pangan," katanya.
Olehnya, di tengah program yang sangat membutuhkan bahan sembako baik dalam BLT atau PKH, baiknya memprioritaskan hasil sembako local. Tindakan ini dapat membantu usaha lokal berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan otomatis menjamin kesejahteraan rakyat.
“Jika perlu kita akan buat surat edaran untuk menjamin usaha peternakan ayam potong dan petelur terjual. Selain ayam, dapat juga kita terapkan pada sektor pangan lain, seperti beras, dan lainnya. Keberpihakan kita jelas adalah mempriroitaskan usaha pangan dan peternakan dalam daerah," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Buol fokuskan APBD 2021 untuk tiga program prioritas COVID-19
Baca juga: Pemkab Buol kirim petambak ke Takalar belajar budidaya benih udang vaname
Baca juga: Bupati Buol: Investasi harus berdampak pemerataan ekonomi
Baca juga: Bupati Buol minta perusahaan sawit berkontribusi bangun ekonomi warga